Seorang anak Gaza sedang mendapat vaksinasi polio (Foto: Getty Image via TNA)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan empat anak termasuk di antara enam orang yang terluka pada Sabtu (2/1/2024) dalam serangan Israel terhadap pusat vaksinasi polio di Gaza utara .
WHO baru memulai kembali putaran kedua vaksinasi di Gaza utara pada hari itu setelah terpaksa menangguhkannya lebih awal karena pemboman Israel. Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pusat kesehatan itu berada di wilayah yang telah disepakati jeda kemanusiaan untuk mengizinkan vaksinasi dilanjutkan.
“Kami telah menerima laporan yang sangat memprihatinkan bahwa pusat perawatan kesehatan primer Sheikh Radwan di Gaza utara diserang ketika para orang tua sedang membawa anak-anak mereka ke tempat vaksinasi polio saat jeda kemanusiaan disepakati,” kata Tedros. “Enam orang, termasuk empat anak-anak, terluka,” tambahnya.
Serangan itu menyerang orang tua dari anak-anak yang membutuhkan vaksin kedua. Sumber badan pertahanan sipil Gaza mengatakan kepada AFP bahwa itu serangan itu berasal dari sebuah quadcopter Israel yang menembakkan dua rudal menghantam dinding klinik Sheikh Radwan.
Israel menolak klaim bahwa salah satu pesawat nirawaknya menembakkan rudal ke pusat kesehatan itu, meskipun bertanggung jawab atas serangan dan pengepungan beberapa rumah sakit Gaza, dan telah menewaskan sejumlah staf medis.
Pernyataan militer Israel mengatakan IDF (tentara Israel) mengetahui adanya klaim mengenai cederanya warga sipil Palestina di pusat vaksinasi Sheikh Radwan di Jalur Gaza utara. “Bertentangan dengan klaim tersebut, tinjauan awal menetapkan bahwa IDF tidak menyerang area tersebut pada waktu yang ditentukan,” bantah pihak Israel.
Militer Israel telah menggempur Gaza utara selama berminggu-minggu dalam serangan besar-besaran, menewaskan ratusan orang selama sebulan terakhir, menghancurkan daerah tersebut dengan memperketat pengepungan dan menggusur penduduk wilayah tersebut.
Para pimpinan badan PBB juga telah berbicara mengenai situasi “apokaliptik” di Gaza utara yang telah “ditolak bantuan dasar dan perlengkapan penyelamat nyawa”. Program vaksinasi dimulai pada 1 September dengan putaran pertama yang sukses, setelah wilayah Palestina yang terkepung mengonfirmasi kasus polio pertamanya dalam 25 tahun. “Tim WHO berada di lokasi tepat sebelum” serangan hari Sabtu, kata Tedros.
“Serangan ini, selama jeda kemanusiaan, membahayakan kesucian perlindungan kesehatan bagi anak-anak dan dapat menghalangi orang tua untuk membawa anak-anak mereka untuk vaksinasi,” tambahnya.
WHO mengatakan sekitar 119.000 anak di utara sedang menunggu dosis kedua, sementara 452.000 telah divaksinasi di Gaza tengah dan selatan. Virus polio sangat menular, biasanya menyebar melalui limbah dan air yang terkontaminasi. Penyakit ini dapat menyebabkan kelainan bentuk dan kelumpuhan, serta berpotensi berakibat fatal, terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun.
Kampanye militer Israel yang berlangsung selama lebih dari setahun telah menewaskan 43.314 orang di Gaza, termasuk wanita dan anak-anak. Kekejaman Israel telah disebut sebagai ‘genosida’ dan ‘kejahatan perang’ oleh badan-badan PBB, para ahli, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).