Pelatih AC Milan, Sergio Conceicao, menegaskan bahwa kegagalan timnya melaju ke babak 16 besar Liga Champions adalah tanggung jawabnya, bukan kesalahan Theo Hernández, yang mendapat kartu merah dalam hasil imbang 1-1 melawan Feyenoord di leg kedua play-off.
AC Milan memiliki peluang besar untuk membalikkan keadaan setelah Santiago Giménez mencetak gol cepat di San Siro, menyamakan agregat menjadi 1-1. Namun, harapan Rossoneri berubah drastis ketika Theo Hernández mendapat kartu kuning kedua karena dianggap melakukan simulasi di kotak penalti Feyenoord.
Bermain dengan 10 orang, Milan kesulitan mengontrol permainan hingga akhirnya kebobolan di menit ke-73 oleh Julian Carranza, memastikan Feyenoord lolos dengan agregat 2-1.
Meskipun demikian, Conceição menolak menyalahkan Hernández atas kegagalan Milan.
“Ini jelas kegagalan, karena kami ingin mencapai babak 16 besar. Pertandingan ini menunjukkan bahwa kami lebih kuat dari lawan, tetapi momen-momen krusial menentukan hasilnya. Sama seperti di Zagreb, ada kartu merah di sana, ada kartu merah di sini,” ujar Conceição.
“Orang mungkin bilang wasit terlalu keras, tapi kami seharusnya lebih kuat secara mental. Saya yang bertanggung jawab, bukan Theo. Di ruang ganti, kami akan membahasnya lebih lanjut. Theo telah memberikan banyak untuk Milan. Saya juga pernah melakukan banyak kesalahan dalam karier saya.”
Feyenoord Lolos, Milan Gagal Keluar dari Play-Off
Milan sebenarnya bisa menghindari play-off ini jika mereka menang atas Dinamo Zagreb di laga terakhir fase grup. Namun, mereka kalah 1-2 setelah kehilangan Yunus Musah yang juga mendapat kartu merah dalam laga tersebut.
Kini, Rossoneri harus menelan pil pahit karena kembali gagal melaju jauh di Liga Champions.
Keputusan Rotasi dan Cedera Giménez
Conceição juga menjelaskan keputusannya menarik keluar Santiago Giménez, yang sebelumnya membawa Milan unggul.
“Kami bermain dengan 10 orang, jadi harus menyesuaikan strategi. Giménez juga mengalami masalah di adductor, jadi saya harus mengelolanya dengan baik,” jelas Conceição.
“Saya memasukkan João Félix ke lini depan karena dia dalam kondisi baik untuk melakukan serangan balik. Namun, meskipun begitu, kami tetap bisa mengontrol permainan.”
Giménez sendiri memberikan dukungan penuh kepada Theo Hernández setelah laga berakhir.
“Hari ini terjadi pada Theo, tapi ini bisa terjadi pada siapa saja. Sebagai tim, kami sepenuhnya mendukungnya. Dia selalu memberikan segalanya dan merupakan salah satu bek sayap terbaik di dunia,” ujar Giménez.
Sejak menggantikan Paulo Fonseca sebagai pelatih Milan pada akhir Desember, Conceição sebenarnya membawa beberapa hasil positif, termasuk menjuarai Piala Super Italia. Namun, dia merasa kritik yang diterimanya tidak selalu adil.
“Saya baru di sini satu setengah bulan, tapi saya dibandingkan dengan pelatih yang sudah bertahun-tahun di Milan,” kata Conceição.
“Kami memenangkan satu-satunya trofi yang bisa kami menangkan, kami ada di semifinal Coppa Italia, dan di liga, sejak saya datang, kami meraih 14 poin, hanya satu poin lebih sedikit dari Napoli.”
Namun, Conceição mengakui bahwa suasana di klub saat ini masih belum kondusif, dan Milan perlu memperbaiki mentalitas mereka setelah beberapa hasil buruk.
“Atmosfer di Milan saat ini tidak ideal, dan kartu merah ini membuktikan itu. Kami harus bekerja keras untuk memperbaikinya. Percayalah, ini tidak mudah.”