Hangout

Sandiaga Uno Dorong Potensi Candi Muara Jambi hingga Desa Wisata

Menparekraf Sandiaga Uno meninjau situs peninggalan bersejarah yang sudah ada sejak abad ke-7, yaitu Candi Muara Jambi. Ini merupakan salah satu pusat pendidikan agama Buddha tertua di Indonesia bahkan terbesar di Asia Tenggara. Luasnya mencapai 3.981 hektare atau delapan kali lebih luas dari Candi Borobudur.

Meskipun Provinsi Jambi tidak termasuk ke dalam salah satu destinasi super prioritas, tapi menurut Menparekraf Sandiaga, Provinsi Jambi termasuk ke dalam destinasi super berkualitas. Sebab, terdapat situs Candi Muara Jambi yang menjadi poros dari Candi Borobudur.

Mungkin anda suka

Sejak tahun 2009, Candi Muara Jambi telah diajukan ke UNESCO untuk dijadikan sebagai salah satu situs warisan budaya dunia dan saat ini masih masuk ke dalam daftar tunggu. Candi Muara Jambi sudah masuk ke dalam kawasan strategis nasional (KSN) pada tahun 2017.

“Candi Muara Jambi ini adalah destinasi super berkualitas karena ada sebelum dari destinasi super prioritas Borobudur, jadi ini akan kita bangun bersama, kita akan hadirkan kebijakan yang cepat, tegas, agar langsung bisa berdampak positif kepada masyarakat,” papar Sandiaga Uno di Jambi, ditulis Jumat (4/3/2022).

Selain situs bersejarah, Desa Wisata Muara Jambi memiliki daya tarik wisata lain. Di antaranya hamparan sawah tadah hujan, perkebunan duku, durian dan karet alam, Danau Kelari, makam kelingking Raden Mattaher. Serta ada pula sebuah coffee shop yang dikenal Pojok Kopi Dusun.

Daya tarik wisata tersebut juga dilengkapi dengan ragam seni budaya dan produk ekraf. Seperti tari topek labu, pencak silat melayu, tari bayangan, rebana siam dan lainnya.

Sementara untuk produk ekrafnya ada kuliner (ikan senggung, tempoyak, ketan jando, kue selonjor), fesyen (batik bermotif candi), dan kriya (gelang dan kalung sebalik sumpah, anyaman tikar, topi, dan juga tas).

“Tetap optimis bangkit karena Muara Jambi adalah destinasi yang penuh potensi untuk dikembangkan bukan hanya untuk wisatawan nusantara tapi mancanegara. Banyak wisman dari Nepal, Prancis dan ini harus kita manfaatkan dengan baik,” ujar Sandiaga.

Menparekraf Sandiaga di kesempatan itu juga memberikan dukungan amenitas berupa kloset duduk sebanyak 10 buah untuk membantu kelengkapan fasilitas di homestay Desa Wisata Muara Jambi.

Sebelumnya, kloset yang dimiliki homestay adalah kloset jongkok. Akan tetapi kloset jongkok ini belum memenuhi kriteria atau standar toilet bertaraf internasional.

“Ini kita berikan langsung kepada para pengelola homestay. Karena kemarin ada kejadian yang disampaikan, dimana ada wisatawan asing yang tidak muat di kamar mandi karena kloset jongkoknya kecil. Mudah-mudahan kloset ini bisa dirawat dengan baik,” kata Sandiaga.

Dikatakan Menparekraf bahwa homestay adalah ujung tombak desa wisata yang memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat. Jika dikelola dengan baik dan fasilitasnya terus ditingkatkan, maka diharapkan akan semakin banyak wisatawan yang datang.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button