Setelah Sekolah dan Rumah Sakit, Israel Kini Mengebom Panti Asuhan di Gaza Utara


Setelah menghancurkan rumah sakit dan sekolah-sekolah, pendudukan Israel melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza. Kali ini menargetkan panti asuhan anak-anak yang melindungi warga Palestina saat terpaksa mengungsi.

Israel menyerang fasilitas pendidikan yang menampung sebuah panti asuhan, mengakibatkan sedikitnya enam orang tewas dan beberapa lainnya terluka. Serangan itu terjadi pada Rabu (1/10/2024) pagi sebagai bagian dari perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza dan telah berlangsung selama hampir setahun.

Menurut kantor berita Palestina Wafa, enam orang tewas dan banyak lainnya terluka ketika pasukan Israel menargetkan Institut Al-Amal untuk Anak Yatim Piatu. Tempat tersebut berfungsi sebagai penampungan bagi orang-orang yang mengungsi paksa di Kota Gaza bagian barat.

Sehari sebelumnya, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan bahwa pendudukan Israel melakukan empat pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza, menewaskan 23 orang dan melukai 101 orang, hanya dalam waktu 24 jam. 

Ini menjadikan jumlah total warga Palestina yang terbunuh dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejak 7 Oktober menjadi 41.638, ditambah 96.460 orang yang terluka. 

Tercatat ribuan korban agresi masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan yang tidak dapat diakses oleh ambulans maupun kru pertahanan sipil. Ini karena pasukan pendudukan terus melakukan penyerangan sehingga mencegah tim penyelamat untuk menjangkaunya.

Kemarin, sedikitnya tujuh warga Palestina tewas dalam serangan udara terhadap sebuah sekolah untuk warga terlantar di Jalur Gaza yang terkepung. Pesawat tempur Israel menyerang Sekolah Shuja’iyya yang dikelola PBB di lingkungan Tuffah, Kota Gaza. Laporan dari sumber-sumber Palestina menunjukkan bahwa serangan itu juga mengakibatkan banyak korban luka.

Insiden ini meningkatkan jumlah total tempat penampungan dan pusat yang diserang Israel menjadi 185 sejak perang meningkat Oktober 2023 lalu. Selain itu, Oxfam melaporkan bahwa senjata peledak Israel terus menargetkan infrastruktur sipil di Gaza, termasuk sekolah dan rumah sakit, kira-kira setiap tiga jam.

Oxfam melaporkan bahwa senjata peledak Israel menyerang sekolah dan rumah sakit rata-rata setiap empat hari. Bersamaan dengan itu, serangan udara terhadap bangunan perumahan di sebelah selatan kamp pengungsi Nuseirat mengakibatkan tewasnya 12 orang, termasuk anak-anak. 

Israel juga mengebom daerah Amour di Kota al-Fukhari, sebelah timur Khan Younis, meskipun belum ada laporan korban jiwa. Selain itu, serangan semalam juga menargetkan lingkungan Shuja’iyya dan sebuah tenda untuk para pengungsi di timur laut Rafah.