Setyo Budiyanto Siap Belanja Masalah untuk Perbaiki Muruah KPK


Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto berencana mendalami persoalan di masing-masing jajaran kedeputiannya sebagai upaya memperbaiki reputasi lembaga antirasuah.

“Tapi nanti detailnya, pimpinan akan belanja masalah dari masing-masing kedeputian secara spesifik,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (21/12/2024).

Setyo menjelaskan dirinya sejauh ini baru mengetahui permasalahan di KPK secara umum melalui masa induksi yang dilakukan oleh pimpinan KPK sebelumnya.

“Tentang transisi ini antara pimpinan sudah disampaikan. Kami induksi tiga hari, dijelaskan, termasuk juga pimpinan menyampaikan tentang penanganan kasus, tentang situasi organisasi, tentang kegiatan yang sudah dilakukan,” jelasnya.

Sebagai informasi, KPK memiliki lima kedeputian, yaitu:

1. Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat
2. Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring
3. Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi
4. Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi
5. Deputi Bidang Informasi dan Data.

Selain mendalami masalah internal, Setyo juga akan menjalin kerja sama dengan lembaga eksternal, seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), untuk menangani kasus-kasus besar.

“Kita tangani adalah kasus-kasus yang besar, bagaimana caranya? Nanti dengan memanfaatkan laporan hasil dari PPATK, kemudian bekerjasama dengan BPK, kemudian case building. Harapannya seperti itu bisa mengungkap kasus-kasus yang besar,” ungkapnya.

Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat membawa KPK kembali menjadi lembaga yang memiliki kredibilitas tinggi dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

Sebelumnya diberitakan, mantan Ketua Sementara KPK, Nawawi Pomolango, secara terbuka mengakui bahwa kepemimpinannya belum mampu meningkatkan Corruption Perception Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi (IPK). Sejak tahun 2019 hingga 2023, IPK Indonesia justru mengalami penurunan dari angka 40 menjadi 34.

“Meskipun belum berhasil menurunkan tingkat korupsi atau skor Corruption Perception Index,” ujar Nawawi dalam sambutannya di acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK periode 2024-2029 di Gedung Juang, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2024).

Nawawi menegaskan bahwa pimpinan KPK periode 2019-2024 telah berupaya keras meningkatkan IPK tersebut melalui berbagai langkah, termasuk penindakan tegas terhadap tindak pidana korupsi, pencegahan yang semakin sistematis, hingga penguatan budaya anti-korupsi melalui pendidikan dan kampanye publik.

“Perjalanan ini tentu tidak mudah. Tantangan yang kami hadapi begitu kompleks, baik yang datang dari dalam maupun dari luar,” katanya.

Di tengah keterbatasan itu, Nawawi memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pegawai KPK yang telah bekerja keras selama masa kepemimpinannya. Ia juga meminta maaf atas hasil kinerja yang dianggap belum maksimal.

“Kami mohon maaf apabila masih ada kekurangan selama kami mengemban tugas ini,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Nawawi menyerahkan mandat berat kepada Pimpinan KPK yang baru, di bawah kepemimpinan Setyo Budiyanto Cs, untuk melanjutkan perjuangan melawan korupsi.

“Bahwa pekerjaan ini belum selesai. Korupsi masih menjadi tantangan besar bagi bangsa ini. Oleh karena itu, perjuangan ini harus terus berlanjut,” tegasnya.

Ia juga berpesan kepada seluruh pegawai KPK agar tetap menjaga semangat, profesionalisme, independensi, dan integritas dalam mendukung pimpinan baru.

“Mari kita bersama-sama menjaga marwah Komisi Pemberantasan Korupsi ini dan terus bergerak maju demi Indonesia yang bersih, berintegritas, dan berkeadilan,” pungkasnya.