Panglima TNI yang baru punya banyak tugas yang harus diselesaikan, bukan hanya seputar pembenahan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alusista) semata.
Pengamat militer Susaningtyas Kertopati menyebut pembenahan dalam lembaga pendidikan di tubuh TNI adalah satu dari sederet pekerjaan rumah (PR) yang akan diemban oleh Panglima TNI yang baru.
“Yang harus dibenahi bukan saja alutsista, tapi juga lembaga pendidikan di tubuh TNI serta tentunya kesejateraan prajurit, utamanya yang berada di daerah perbatasan,” kata Nuning kepada Inilah.com, Jumat (25/11/2022).
Soal siapa sosok yang dinilai tepat menjadi panglima yang baru, Nuning menegaskan hal itu adalah hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi). Yang jelas, sambung dia, sosok tersebut harus bisa menyelesaikan permasalahan di internal TNI.
Senada, Direktur Imparsial Ghufron Mabruri juga menyinggung soal sosok ideal panglima yang baru. Menurutnya seorang panglima kelak harus bisa menciptakan perbaikan internal.
“Pergantian Panglima TNI bukan hanya tentang pergantian sosok pimpinan, tapi yang jauh lebih pernting adalah hal tersebut juga mempengaruhi baik-buruknya dinamika dan wajah TNI ke depan,” tutur Ghufron.
Sekadar informasi, muncul spekulasi bahwa Laksamana Yudo Margono akan menjabat Panglima TNI, setelah dia bertemu dengan dengan Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno di Kantor Setneg belum lama ini.
Terkait itu, Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin menolak spekulasi. Dia menyebut kabar itu adalah sebuah informasi yang belum bisa dipertanggungjawabkan.
Alasannya, DPR belum menerima surat presiden (surpres) berkaitan soal itu. Jadi dia meminta, semua pihak untuk bersabar dan berhenti mempergunjingkan soal siapa sosok yang akan menjadi panglima yang baru.
“Begini ya yang pertama keputusan bahwa pengganti panglima TNI itu KSAL pak Yudo, saya belum mendapatkan hitam di atas putih,” tegasnya kepada Inilah.com, Jumat (25/11/2022).
Beri Komentar (menggunakan Facebook)