Market

Siapkan Rp2,8 Triliun, Sinarmas Incar Dompet Digital Milik Eddy Sariaatmadja

Sinarmas Grup melalui PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) membidik bisnis  dompet digital milik grup bisnis Eddy Satriaatmadja.

Benar saja. Kini, anak usaha DSSA yakni PT DSST Dana Gemilang (DSST) yang didirikan akhir 2021, siap menggelontorkan dana US$200 juta atau setara Rp2,8 triliun, sebagai mahar kepada PT Elang Andalan Nusantara, atas pembelian dompet digital DANA.

Sekretaris Perusahaan PT DSSA, Susan Chandra mengatakan, DSST telah meneken perjanjian bersyarat untuk berinvestasi di DANA yang dilakukan pada 28 Februari 2022.

Menurut Susan, rencana investasi ini dilakukan sebagai bagian dari kolaborasi pengembangan bisnis digital.“Kolaborasi strategis ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan ekosistem digital yang dimiliki oleh DSSA dan berbagai pemangku kepentingan,” ujar Susan, dalam keterbukaan informasi, di Jakarta, dikutip Kamis (3/3/2022).

Ia menuturkan, penyelesaian rencana investasi ini, sangat bergantung kepada pemenuhan syarat-syarat pendahuluan sebagaimana diatur dalam perjanjian penyertaan modal, termasuk persetujuan dari otoritas berwenang yang terkait.

Sebagai informasi, PT Elang Andalan Nusantara merupakan cucu usaha dari emiten raksasa teknologi, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) atau Emtek yang dimiliki oleh konglomerat Eddy Satriaatmadja. Pasca penyelesaian rencana Investasi, DSST akan menjadi salah satu pemegang saham terbesar di DANA.

Dari sisi pertumbuhan, Buy Now Pay Later (BNPL) pun tidak kalah populer. Indonesia, disebut akan menjadi pasar terbesar untuk BNPL se-Asia Tenggara pada 2025, dengan total belanja masyarakat menggunakan BNPL di e-commerce akan meningkat 8,7 kali lipat dibandingkan 2020.

Pemain dompet digital yang fokus pada penyediaan solusi pembayaran enterprise, 2C2P, menjelaskan bahwa evolusi metode pembayaran digital harus cepat dikejar oleh pelaku ritel guna mengakselerasi jangkauan bisnisnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button