News

Sikap Jokowi ke NasDem Bisa Menimbulkan Multi Tafsir

Sejumlah pengamat menilai sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang absen pada perayaan ulang tahun partai NasDem bisa menimbulkan multi tafsir yang liar di masyarakat.

Pengamat politik Hendri Satrio meminta semua pihak untuk tidak menafsirkan secara liar atas sikap Jokowi yang tidak hadir pada ulang tahun NasDem. Pasalnya, kesibukan Jokowi dalam agenda KTT G20 juga perlu diperhatikan.

Mungkin anda suka

Hendri meyakini bahwa hubungan Jokowi dengan NasDem akan baik-baik saja. Akan tetapi, ketidakhadiran Jokowi pada perayaan ulang tahun NasDem, memang pasti bakal ditafsirkan sebagai sebuah sinyal keretakan oleh sejumlah pihak.

Lebih lanjut dia menjelaskan, akan banyak dugaan-dugaan liar karena ketidakhadiran Jokowi. Dugaan yang paling nyaring terdengar, kata Hendri, adalah keputusan Ketum NasDem Surya Paloh yang mendeklarasikan dukungannya kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.

“Pasti berpengaruh ya hubungan Jokowi dan Surya Paloh pasca pencalonan Anies Baswedan tapi kan Pak Surya Paloh sudah kasih tahu bahwa NasDem akan bersama Pak Jokowi dalam suka duka, kecuali diusir sama Jokowinya. Tapi sih menurut saya, mereka berdua ujungnya akan baik-baik saja,” jelasnya kepada Inilah.com, Sabtu (12/11/2022).

Sementara itu, pengamat politik Emrus Sihombing menilai ada perlakuan berbeda yang diberikan Jokowi kepada NasDem. Dia menyebutkan tidak hadir dan tidak mengucapkan selamat ulang tahun pada partai NasDem adalah sinyal bahwa Jokowi memiliki kedekatan sosiologis dan psikologis kepada partai Golkar dan partai Perindo.

“Tetapi dengan NasDem tampaknya tidak sama perlakuannya. Jadi, saya kira apakah itu terkait dengan pencalonan Anies atau tidak, saya kira bisa saja . Berarti kan menunjukkan ada suatu kerenggangan sosial antara Istana dengan NasDem,” kata Emrus kepada Inilah.com, Sabtu (12/11/2022).

Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyebut Jokowi tidak mengucapkan selamat ulang tahun kepada partainya. Paloh menjelaskan, Presiden Jokowi juga tidak jadi mengirimkan video ucapan dan testimoni dalam perayaan HUT Partai NasDem.

Mestinya, video Presiden Jokowi diputar saat perayaan di JCC Senayan, Jakarta. “Jujur aja Presiden Jokowi belum sempat mengucapkan itu,” kata Paloh kepada wartawan di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (11/11/2022).

Paloh juga menegaskan partainya akan mundur dari lingkaran koalisi pemerintah jika Jokowi sendiri yang meminta NasDem untuk mundur. “Lain halnya kalau memang sungguh-sungguh sahabat NasDem, Presiden Jokowi menyatakan selamat tinggal NasDem, saya tidak butuh Anda. Itu lain halnya. Kalau itu sampai disampaikan Jokowi, itu bukan keinginan kita, itu bukan harapan kita,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button