Zheng tekuk Krejcikova untuk amankan tempat di babak puncak WTA Finals. (Foto: Getty Images)
Zheng Qinwen melanjutkan performa impresifnya dengan mengalahkan Barbora Krejcikova 6-3, 7-5 di semifinal WTA Finals Riyadh pada Jumat (8/11). Kemenangan ini menempatkan Zheng, juara Olimpiade Paris berusia 22 tahun, di final turnamen penutup musim paling bergengsi dalam debutnya di WTA Finals.
Dalam perjalanan menuju final, Zheng yang menempati unggulan ketujuh mencatatkan rekor luar biasa dengan 31 kemenangan dari 36 pertandingan sejak Wimbledon, menjadikannya petenis dengan jumlah kemenangan terbanyak di WTA Tour dalam periode tersebut.
“Saya tahu setelah Wimbledon saya mengalami beberapa kesulitan. Namun, saya tetap menjaga motivasi dan mentalitas saya stabil,” ujar Zheng, menggambarkan perjalanan dan perjuangannya sepanjang musim.
Krejcikova Terhenti oleh Dominasi Zheng
Barbora Krejcikova, satu-satunya pemain di luar 10 besar yang berhasil mencapai semifinal, tampak kelelahan dalam beberapa momen, sebuah tantangan yang semakin sulit mengingat cedera punggung yang sempat memaksanya mundur dari turnamen di Ningbo. Meski sempat memberikan perlawanan sengit, kekuatan dan ketahanan Zheng akhirnya membawanya unggul.
Zheng tampil solid dengan servis yang kuat, berhasil mencetak tiga ace untuk memimpin 3-0 di set pertama. Krejcikova mencoba mematahkan ritme Zheng dengan strategi bermain di net, namun serangan Zheng yang kuat membuat Krejcikova sulit menerapkan taktik tersebut.
Ukir Sejarah Baru untuk China
Dengan rekor menang-kalah 52-17 sepanjang 2024, Zheng Qinwen menjadi petenis Tiongkok pertama di Era Open yang mencatatkan 50 kemenangan di tingkat WTA dalam satu tahun kalender. Ia juga menjadi petenis Asia kedua yang mencapai final WTA Finals setelah Li Na pada 2013.
Kemenangan Zheng menandai babak baru bagi dunia tenis Asia, khususnya China, di mana ia kini berada satu langkah lagi untuk merebut gelar WTA Finals. Apakah Zheng akan membawa pulang gelar dan mengukir sejarah baru bagi tenis China?