Survei terbaru dari Voxpopuli Research Center yang dilakukan selama 1-7 September 2022 menyajikan simulasi terhadap nama-nama yang digadang-gadang layak maju menjadi capres-cawapres pada Pemilu 2024 mendatang. Hasilnya, pasangan Puan Maharani-Anies Baswedan paling unggul atau bahasa Ambonnya, ‘seng ada lawan’.
Dukungan atau elektabilitas pasangan Puan-Anies mencapai 40,0% mengalahkan Ganjar Pranowo-Andika Perkasa (29,2%) dan Prabowo Subianto-Khofifah Indar Parawansa (25,4%), sedangkan sisa 5,4% responden menjawab tidak tahu/tidak menjawab ketika disodorkan nama. Survei dilakukan terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat mewakili seluruh provinsi di Indonesia, dengan margin of error survei sekitar 2,9%, pada tingkat kepercayaan 95%.
“Pasangan Puan-Anies paling unggul dalam sejumlah simulasi capres-cawapres,” kata peneliti Voxpopuli Research Center Prijo Wasono, dalam keterangan tertulis dan hasil survei yang diterima di Jakarta, Selasa (13/9/2022).
Dukungan terhadap Puan-Anies, tutur Prijo, paling tinggi dibandingkan dengan simulasi-simulasi lainnya. Sekalipun begitu, dia mengingatkan dinamika politik masih akan terus berlanjut hingga jadwal pendaftaran capres-cawapres pada tahun depan.
Hasil survei turut mengungkap terjadinya peningkatan elektabilitas terhadap tiga nama yakni Prabowo, Anies Baswedan, dan Puan. Sedangkan elektabilitas Ganjar cenderung stabil. Prabowo memiliki elektabilitas tertinggi dalam bursa capres dengan tren mengalami kenaikan dari 21,3% pada Juni 2022 menjadi 22,1% pada September 2022.
Sedangkan Ganjar berada pada angka 21,0% dari sebelumnya 20,7 persen pada Juni 2022. Anies mengejar dengan elektabilitas 17,5% dari 14,8% pada Juni 2022. Sedangkan Puan bergerak naik menjadi 4,8% pada September 2022 dari 3,7% pada Juni 2022.
Sekalipun mengalami kenaikan, elektabilitas Puan masih dibawah figur seperti Ridwan Kamil (6,2%), dan Sandiaga Uno (4,8%). Sedangkan elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 3,7%, Khofifah 2,5%, Erick Thohir 2,3% dan Tri Rismaharini 1,8%. Selanjutnya Andika Perkasa 1,2%, Airlangga Hartarto 1,1% dan Mahfud MD 1,0%.
“Elektabilitas Ganjar stabil dalam setahun terakhir, sementara Prabowo, Anies, dan Puan terus bergerak menanjak,” kata Prijo.
Dalam simulasi yang lain, koalisi PDIP-Gerindra mengusung Prabowo Subianto-Puan Maharani sedikit unggul (36,3%) terhadap Ganjar Pranowo-Erick Thohir (31,2%) dan Anies Baswedan-Andika Perkasa (28,6%), sisanya tidak tahu/tidak menjawab 3,9 persen.
“Koalisi PDIP-Gerindra terbangun lama sejak bergabung-nya Prabowo dalam pemerintahan Jokowi periode kedua,” ucap Prijo.
Pasangan Ganjar-Erick, kata Prijo kemungkinan diusung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), sedangkan Anies-Andika oleh NasDem, PKS, dan Demokrat. PKB bisa bergabung dengan koalisi mana saja.
Simulasi berikutnya, koalisi antara PDIP dan Golkar mengusung tokohnya masing-masing. Hasilnya, Puan-Airlangga unggul tipis (34,8%) terhadap Ganjar-Anies (31,3%) dan Prabowo-Muhaimin (29,3%), sisanya tidak tahu/tidak jawab 4,6%.
“Elektabilitas Puan dan Airlangga sama-sama rendah, tetapi didukung oleh kekuatan partai, nyatanya belum cukup kuat untuk menang telak,” tutur Prijo.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)