Dalam upaya melestarikan lingkungan pesisir dan mengurangi dampak perubahan iklim, lebih dari 700 bibit mangrove ditargetkan ditanam di dua lokasi utama, yakni Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta, dan Wana Segara Kertih, Kedonganan, Bali. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk sinergi antara pelaku usaha, komunitas, dan organisasi yang peduli terhadap keberlanjutan ekosistem pesisir.
Pada akhir pekan lalu, sebanyak 200 bibit mangrove berhasil ditanam di PIK dengan melibatkan lebih dari 100 peserta. Tidak hanya sekadar menanam, peserta juga berpartisipasi dalam kegiatan pembersihan area pesisir dari sampah yang dapat menghambat pertumbuhan mangrove. Selanjutnya, aksi serupa akan digelar di Bali pada 8 Desember 2024, dengan target penanaman 500 bibit mangrove tambahan.
Mangrove: Penjaga Pesisir yang Vital
Mangrove memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Tanaman ini mampu menyerap karbon dioksida, melindungi garis pantai dari abrasi, serta menjadi habitat penting bagi berbagai biota laut. Selain itu, keberadaan mangrove membantu mengurangi risiko bencana seperti banjir dan tsunami, menjadikannya solusi alami untuk mitigasi perubahan iklim.
“Kegiatan ini adalah langkah konkret untuk memperbaiki ekosistem pesisir yang rusak akibat konversi lahan dan polusi,” ujar Surya Sastriando, Pembina Wastehub, yayasan yang fokus pada ekonomi sirkular dan turut berperan dalam penanaman mangrove.
Komitmen Berkelanjutan dari B. Braun Indonesia
Sebagai bagian dari program B. Braun Charity Run 2024, perusahaan teknologi medis B. Braun Indonesia mendonasikan Rp100 juta untuk mendukung pelestarian mangrove di Jakarta dan Bali. Rainer Ruppel, President Director B. Braun Indonesia, menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bentuk nyata komitmen perusahaan terhadap masa depan yang lebih hijau.
“Penanaman mangrove adalah investasi jangka panjang bagi generasi mendatang. Kami sangat bangga dapat terlibat dalam upaya pelestarian ini,” ungkap Rainer.
Selain mendukung penanaman mangrove, B. Braun Indonesia juga mengajak karyawannya untuk berdiskusi tentang isu-isu lingkungan, pentingnya gaya hidup berkelanjutan, serta pengelolaan sampah. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran karyawan terhadap dampak aktivitas sehari-hari pada ekosistem.