News

Singgung Wacana Perpanjangan Masa Jabatan, Demokrat: Jokowi Hati-hati dengan Sekitarnya

Partai Demokrat menganggap wacana perpanjangan masa jabatan presiden sebagai isu yang serius. Ditambah lagi, wacana yang melenceng dari konstitusi itu datang dan mencuat dari orang-orang di sekitar Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan ini merupakan satu ujian bagi Jokowi di penghujung masa jabatannya. Ia lantas meminta agar Jokowi tak tergiur dengan hal tersebut.

“Jadi menurut saya ini ujian kepemimpinan Joko Widodo apakah beliau akan tunduk dan takluk oleh bujuk rayu segelintir orang yang haus kekuasaan, yang ingin terus mengambil kekuasaan tanpa mau bersusah payah,” ucap Herzaky dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Herzaky menganggap, kekuasaan pemerintaah saat ini tergolong kuat. Tentu menyelaraskan tujuan untuk melanggar Pasal 7 UUD 1945 yang secara jelas membatasi kekuasaan presiden, sangatlah mudah. “Karena kan kekuasaan saat ini kuat. Secara Pak Jokowi didukung oleh sekitar 80 persen parlemen ya,” tuturnya.

Di sisi lain, Herzaky menganggap terlaksananya Pemilu 2024, justru bisa menjadi barometer terpenting bagi Jokowi. “Jadi saya sudah sampaikan di beberapa kesempatan Pemilu 2024 ini adalah salah satu barometer penting bagi seorang Joko Widodo, beliau dua periode, tentunya waktu yang cukup dan banyak untuk bisa mengonsolidasikan sesuatu, membuat situasi jadi stabil dalam konteks bagaimana agar pemilu 2024 ini tetap terjadi,” tandasnya.

Ia menyatakann akan menaruh hormat jika mantan Wali Kota Solo itu mampu menjalankan amanat kontitusi itu dengan baik. Mengingat, godaan seperti ini kata dia, merupakan ujian berat yang juga pernah dirasakan pada masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono.

“Apapun rintangannya, kendalanya, hambatannya yang dibuat atau pun dibuat-buat gitu. Karena tadi ini tes uji kepemimpinan Joko Widodo, kalau misalnya pemilu 2024 bisa berjalan tepat waktu, kita bisa berpresepsi, makasih Pak Jokowi bapak meninggalkan warisan yang baik untuk demokrasi, minimal untuk satu hal bahwa pemilu sesuai kontitusi berjalan lima tahun,” tutup Herzaky.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button