Soal Aksi Walk Out di Rapat Pleno KPU Jakarta, Cak Lontong: Kalau Keluarnya Bareng Takut Berdesakan


Ketua Tim Pemenangan pasangan Pramono Anung-Rano Karno, Lies Hartono alias Cak Lontong merespons aksi walk out saksi dari kubu Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) saat rapat pleno terbuka penetapan hasil suara Pilkada Jakarta 2024 oleh KPU Provinsi Jakarta.

Cak Lontong menyebut pihaknya menghormati sikap yang ditunjukkan oleh kubu RIDO maupun dari kubu Dharma Pongrekun-Kun Wardana, terlebih sikap itu tak mempengaruhi keputusan KPU Jakarta.

“Tetapi seperti yang kita ketahui pada proses rekapitulasi provinsi yang dilakukan oleh KPU Jakarta bahwa proses walk out atau tidak menandatangani sama sekali bukan hal yang mempengaruhi keputusan dan hasil yang ditetapkan oleh KPU Jakarta,” kata Cak Lontong saat konferensi Pers di Cemara 19, Jakarta Pusat, Minggu (8/12/2024).

Ia pun berkelakar jika kubu RIDO memilih walk out lantaran tidak ingin berdesakan jika keluar ruangan rapat bersamaan dengan peserta yang lain.

“Jadi secara proses tidak menganggu atau mungkin pertimbangan teknis mereka walk out mungkin takut kalau keluarnya barengan terlalu berdesakan. Mungkin ya,” ucap Cak Lontong.

Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (8/12/2024) menggelar rapat pleno terbuka untuk menetapkan hasil Pilkada Jakarta 2024. Jalannya rapat diwarnai aksi saksi dari pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) yang memilih walk out sebelum rapat pleno hasil Pilkada Jakarta selesai.

“Oleh karena itu, dari apa yang terjadi hari ini, kami dari pasangan 1 Pak Ridwan Kamil dan Suswono akan mengambil langkah hukum sesuai dengan konstitusi yang diatur oleh undang-undang. Kami akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi,” ujar saksi paslon nomor urut 1 Ramdan Alamsah, di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, Minggu (8/12/2024).

Lalu disusul saksi paslon 2 yang enggan menandatangi berita acara penetapan hasil itu. Alasannya yakni, jumlah partisipasi pemilih pilkada Jakarta yang kisaran 50 persen dianggap tak mewakili keterpilihan warga Jakarta atas calon pemimpinnya.