Soal Evakuasi Warga Gaza, Guru Besar UI Pertanyakan Siapa Pembisik Prabowo


Rencana Presiden RI Prabowo Subianto ingin mengevakuasi warga Gaza, Palestina disorot. Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mempertanyakan siapa pencetus ide ini ke Prabowo, seraya mewanti-wanti jangan sampai maksud baik ini ditunggangi untuk mengusir rakyat Palestina dari tanah kelahirannya.

“Siapa inisiator rencana ini? Kalau dari AS/Israel bahkan proxy-nya di negara-negara Timur Tengah, memang ini upaya untuk memindahkan rakyat Palestina dari Gaza. Tapi kalau murni dari negara-negara Islam saya oke (dengan kebijakan ini),” kata dia saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Sabtu (12/4/2025).

Meski begitu, Hikmahanto tetap berbaik sangka dengan rencana evakuasi. Asalkan, kata dia, dalam prosesnya tidak ada untur paksaan dan jumlah warga yang dievakuasi masuk akal.

“(Yang dievakuasi) harus mereka yang benar-benar sakit dan mau dipindahkan. Jadi tidak ada paksaan. Harus ada jaminan mereka bisa kembali ke Gaza, meski setelah sembuh Indonesia hendak mengembalikan. Kalau tidak ada jaminan, sama saja dengan evakuasi paksa,” tutur Hikmahanto

“Kalau besar seperti yang pernah diwacanakan sampai 2 juta jiwa, kita wajib tolak. Kalau 1.000 saya kira masih oke,” ucap dia menambahkan.

Lawatan Presiden Prabowo ke lima negara, Abu Dhabi UEA, Turki, Mesir, Qatar dan Yordania, menurutnya akan jadi kunci apakah rencana ini dijalankan atau tidak.

“Bagus kalau mencari dukungan, karena pendekatannya harus multilateral tidak unilateral. Kalau didukung dijalankan. Kalau tidak, ya jangan,” ucap dia.

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto memastikan Indonesia akan berperan lebih aktif lagi dalam mencari solusi konflik di Palestina. Pemerintah berencana mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia. Lawatan ke lima negara di kawasan Timur Tengah pun dimulai demi galang dukungan.

“Kami siap evakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu siapa pun boleh pemerintah Palestina dan pihak-pihak terkait di situ mereka ingin dievakuasi ke Indonesia. Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka, kita perkirakan mungkin jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama,” kata Prabowo di Pangkalan TNI AU, Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (9/4/2025) dini hari