News

Soal Rambut Putih, Presiden Jokowi: Ya Ditafsirkan Apa pun Silakan…

Selasa, 29 Nov 2022 – 12:44 WIB

Relawan Jokowi Nusantara Bersatu

Presiden Jokowi mengacungkan jempol saat menghadiri acara Nusantara Bersatu yang digelar relawan Jokowi di Stadion GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (26/11/2022). (Foto: Inilah.com/Diana Rizky)

Narasi dan isu seputar pemimpin berambut putih masih terus bergulir. Presiden Joko Widodo mempersilakan siapa saja menafsirkan pernyataannya ketika berbicara di acara Nusantara Bersatu yang digelar Gabungan Relawan Jokowi  di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (26/11/2022) lalu.

“Ya ditafsirkan apa pun silakan. Tetapi memang dalam orang bekerja, kalau sungguh-sungguh dan kerja keras, pasti akan memengaruhi fisiknya.  Termasuk juga rambut, karena mikirnya sangat keras untuk rakyat, maka bisa saja rambutnya jadi putih, dan banyak yang rambutnya putih, seperti Hatta Rajasa, Ganjar Pranowo, termasuk Pak Prabowo Subianto, rambutnya juga agak putih, dan lainnya,” papar Jokowi menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri acara Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajakng atau Temu Akbar Pasukan Merah di Rumah Radakng Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (29/11/2022).

Sebelumnya, dalam acara Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion GBK, Jokowi menyampaikan pesan kepada ribuan relawan untuk memilih pemimpin yang sungguh-sungguh bekerja untuk rakyat. Dia menilai kesungguhan pemimpin itu bisa dilihat dari tampilan fisiknya, seperti rambut dan perawatan wajah.

“Perlu saya sampaikan. Perlu saya sampaikan, pemimpin, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya,” kata Jokowi.

Pertama, menurut dia, seorang pemimpin yang memikirkan rakyat akan terlihat dari rambutnya. Dia menyinggung sosok ‘rambut putih’ yang disebutnya sebagai pemimpin yang memikirkan rakyat. “Ada juga yang mikirn rakyat sampai rambutnya putih semua ada, ada itu,” kata dia.

Temu Akbar Pasukan Merah

Sementara itu, terkait acara Temu Akbar Pasukan Merah, Panglima Jilha Agustinus dari Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) mengatakan kelompoknya bergerak di bidang adat dan budaya dalam mempertahankan serta menggali juga sejarah Dayak. Dia juga mendorong warga Dayak untuk maju.

Untuk diketahui, Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng merupakan organisasi kemasyarakatan (ormas) adat Dayak yang bergerak di bidang pelestarian adat dan budaya. Tariu Borneo Bangkule Rajakng berusaha mempertahankan tradisi untuk mendorong masyarakat Dayak bersatu, maju, dan bermartabat.

“Ritual adat yang dilaksanakan di antaranya memohon kepada Jubata agar NKRI bisa semakin baik dan maju, serta perlindungan dari Jubata agar tanah ini bisa terus sejahtera dan masyarakatnya semakin makmur. Tentunya, kami sangat bergembira karena Presiden Joko Widodo mau hadir di Pontianak untuk kegiatan ini,” ujar Agustinus.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button