Solusi Ustaz Adi Hidayat Atasi Masalah Imam Salat yang Tidak Memenuhi Standar

Ustaz Adi Hidayat (UAH) dalam salah satu sesi tanya jawab di PKU, baru-baru ini menjelaskan tentang kualifikasi seorang imam dalam salat dan sikap yang seharusnya diambil jika imam tidak memenuhi kriteria ideal. Kembali dari Istanbul, seorang santri senior PKU mengajukan pertanyaan yang memicu diskusi mendalam mengenai posisi dan tanggung jawab imam dalam menjalankan salat berjemaah.

“Untuk menjadi imam itu ada kualifikasi,” ujar Ustaz Adi Hidayat, mengawali penjelasannya. 

Dia menekankan bahwa pemahaman mendalam mengenai fiqih salat merupakan kualifikasi utama seorang imam, diikuti oleh kemampuan menghafal Al-Quran dan keutamaan berdasarkan senioritas. Pengetahuan ini tidak hanya mencakup rukun dan syarat salat saja tapi juga kepekaan terhadap kondisi jamaah yang dipimpin.

Dalam diskusi ini, UAH tidak hanya berfokus pada kriteria imam namun juga memberi solusi bijak terhadap situasi di mana imam yang memimpin tidak sesuai dengan kualifikasi ideal tersebut. UAH menyarankan, “Bersyukur kepada Allah itu dulu karena dihadiahi objek dakwah.” Ini menandakan bahwa setiap kondisi, termasuk ketika berada di belakang imam yang kurang ideal, bisa menjadi kesempatan berdakwah dan memperbaiki dengan cara yang lebih hikmah.

Ustaz Adi Hidayat menganjurkan untuk mengambil pendekatan yang edukatif dan konstruktif dalam menyikapi imam yang tidak ideal dengan memanfaatkan ilmu hikmah. 

Contohnya, melalui pengajian atau sesi latihan untuk memperbaiki bacaan imam dengan cara yang lebih sopan dan menghargai, tanpa menurunkan status atau martabat imam tersebut.

Pesan penting yang disampaikan oleh UAH adalah bahwa setiap muslim harus berusaha menjadi objek dakwah yang baik dan bersyukur atas setiap kesempatan yang diberikan Allah untuk melakukan perbaikan. Dalam konteks memilih atau menjadi imam salat, pengetahuan fiqih, kesabaran, dan kemauan untuk terus belajar dan mengajar menjadi kunci utama.

Diskusi ini mengingatkan umat Islam untuk selalu mengedepankan sikap positif dan konstruktif dalam setiap situasi, termasuk dalam ibadah berjamaah, untuk mencapai kualitas ibadah yang lebih baik dan mempererat ukhuwah Islamiyah.

Sumber: Inilah.com