Sosok Anton Charliyan: Eks Kapolda di Kasus Vina kini Bantu Pemenangan Dedi-Erwan di Jabar


Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Cagub-cawagub Jabar) Dedi Mulyadi-Erwan memasukkan sejumlah nama purnawirawan jenderal ke dalam tim pemenangannya di Pilgub Jabar.

Beberapa nama purnawirawan jenderal itu sudah dikenal publik, karena mereka sudah berpengalaman atau pernah memegang komando di wilayah khususnya Jabar.

Salah satu nama yang menjadi perhatian publik adalah Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan. Dia ditunjuk sebagai Wakil Ketua Tim Pemenangan (Timses) Dedi-Erwan di Pilgub Jabar. Anton akan bekerja sama dengan Mayjen TNI (Purn) Dwi Jati Utomo sebagai Ketua Timses Dedi-Erwan.

Rekam Jejak Anton Charliyan di Polri

Sebelum masuk dalam jajaran Timses Dedi-Erwan, Anton sempat menjadi kader dari PDI Perjuangan (PDIP). Meski begitu, dia tidak memiliki jabatan fungsional di DPP PDIP.

Anton merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1984 yang juga merupakan teman satu angkatan dari mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Budi Waseso atau Buwas.

Selama berkarier di Polri, Anton sempat menduduki sejumlah jabatan strategis seperti Wakapolda Kalteng (2009-2011), Korobindiklat Lemdikpol (2012), hingga Kabid Humas Polri (2015).

Setelah berkarier di kehumasan Polri, Anton mendapatkan promosi jabatan menjadi Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 2016. Tak lama berselang atau tepatnya delapan bulan kemudian, Anton dimutasi menjadi Kapolda Jawa Barat (Jabar) (2016), Wakalemdikpol Polri (2017), hingga Analis Kebijakan Utama Sespimti Lemdiklat Polri (2018).

Pasa saat menjabat sebagai Kapolda Jabar, Anton mendapatkan sorotan karena penanganan kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon. Bahkan di kepemimpinan Anton, kasus tersebut naik ke penyidikan hingga ke pengadilan.

Namun Anton mengaku jika dirinya tidak menangani dari awal kasus pembunuhan Vina di Cirebon karena kasus itu sudah ada saat dirinya dilantik menjadi Kapolda Jabar pada 16 Desember 2016. Sementara kejadian Vina dan Eky terjadi tanggal 27 Agustus 2016, dan berkas sudah masuk tanggal 9 November 2016.

Sehingga Anton mengatakan dirinya hanya mengetahui kasus ini di ujung penyidikan.

“Berkas sudah masuk 9 November, aktivitas penyidikan jauh berkurang kalau berkas sudah masuk,” ungkapnya.

Selain itu, berkas kasus Vina sudah dinyakan P21 atau lengkap saat Anton menjabat sebagai Kapolda Jabar selama satu minggu.

Karier Politik Anton Charliyan

Setelah pensiun dari Polri di tahun 2018, Anton langsung terjun ke dunia politik dengan bergabung dengan PDI Perjuangan (PDIP). Bahkan saat itu, Anton sempat maju mencalonkan diri menjadi bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat (Cawagub Jabar) pada Pilgub Jabar 2018.

Saat itu Anton mendampingi Ketua DPD PDIP Jabar, TB Hasanuddin yang ditunjuk oleh PDIP menjadi Cagub Jabar. Namun perjuangan di Pilkada tersebut tidak berbuah manis, karena TB Hasanuddin-Anton kalah dan menempati posisi buncit pada Pilgub Jabar.

Pasangan nomor urut dua TB Hasanuddin-Anton Charliyan mengantongi 2.773.078 suara (12,62 persen). Setelah gagal di Pilkada 2018, Hasanuddin dan Anton langsung banting stir menjadi caleg pada Pemilu 2019. Namun sayangnya Anton Kembali gagal terpilih di Pileg tersebut.

Setelah itu, Anton menghilang dari dunia politik karena dia memilih untuk pulang kampung ke Tasikmalaya. Disana Anton mengisi kegiatannya ngan menjadi dosen tetap Pascasarjana STISIP Tasikmalaya.