Mabes TNI sudah resmi mengirimkan nama-nama perwira menengah calon Ajudan Presiden Prabowo Subianto. Pasalnya usai dilantik sebagai presiden, Prabowo belum memiliki ajudan pribadi tetap untuk mendampingi kegiatannya.
Dalam beberapa waktu kemarin tepatnya saat menerima tamu negara hingga pelantikan menteri, Prabowo masih didampingi oleh ajudan lamanya yakni Mayor Inf TNI Teddy Indra Wijaya. Namun belakangan Teddy diangkat menjadi Sekretaris Kabinet (Seskab) oleh Prabowo.
Setelah itu TNI-Polri mengirimkan sejumlah nama untuk menjadi calon ajudan Presiden Prabowo Subianto. Sebelum ada nama Kolonel Inf Wahyo Yuniartoto (TNI AD) dan Kombes Ahrie Sonta (Polri) yang dipastikan menjadi calon ajudan.
Kini TNI AL juga mengirimkan nama Letkol Laut (P) Romi Habe Putra untuk menjadi Ajudan Presiden Prabowo.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta mengatakan bahwa rangkaian seleksi sudah berlangsung di level Mabes AL.
Nama yang terpilih juga sudah disampaikan kepada Setmilpres. Dia pun menyebut, kandidat yang terpilih adalah Romi.
”TNI AL telah menyeleksi sejumlah kandidat terbaiknya sejak September sampai Oktober dari tingkat Mabes TNI Angkatan Laut, kemudian Setmilpres, untuk ajudan presiden. Dari rangkaian proses seleksi itu, kandidat yang terpilih dari TNI AL Letkol Laut (P) Romi Habe Putra,” kata Made.
Profil Letkol (P) Romi Habe Putra
Romi merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 2002. Dia sebelumnya merupakan Komanda KRI Sultan Hasanuddin-366/Satkoarmada II dan saat ini bertugas di Sopsal.
Pria kelahiran tahun 1981 ini telah menyelesaikan pendidikan Spesialisasi Perwira Pelaut pada 2009. Setelahnya, dia mengikuti pendidikan setingkat Diklapa di Internasional Maritime Officers Course USA 2013.
Romi mengikuti Dikmatra-2 tahun 2015 dan Australian Command Staff College tahun 2018. Setelah itu, dia mengikuti Dikmatra-3 TNI AL Angkatan 12 dengan predikat lulusan terbaik.
Selain itu, Romi mengikuti pendidikan pengembangan spesialis. Dia pernah mengikuti QPR & Maintenance Nav Equipt, Operator/On Board Level Maintenance dan Operator Interrogator Trans. CRS, Prancis pada 2007.
Selanjutnya, pria kelahiran Bangkinang tersebut mengikuti Basic Training, STCW Table 2008. Di tahun yang sama, Romi juga mengikuti kursus lain seperti Helicopter Landing Officer & Firefighting Course, Tacticos on Board Refresher Training, Tetral Officer & Operators Training, dan Exocet MM40 ITL 70A B2 Shipofficer di Belanda.
Pada 2011, dia mengikuti kursus perwira peperangan PWO dengan predikat lulusan terbaik. Lima tahun setelah itu, Romi juga mengikuti Maritime Operations Law Course di Australia.
Dalam perjalanan kariernya, Romi pernah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2016 dalam pemberantasan illegal fishing. Pasukannya menjadi yang terbanyak menangkap kapal ikan asing ilegal (KRI Sura-802).
Di samping penugasan dalam negeri, Romi juga kerap mendapatkan penugasan di luar negeri. Dia pernah ditugaskan di Belanda, Jerman, dan Prancis pada 2007 untuk tugas factory training Korvet Sigma. Kemudian bertugas di Teluk Aden Somalia pada 2011 sebagai Liasion Officer CTF 151.
Pada 2014, Romi bertugas di Inggris sebagai Cawak Kapal MRLF. Empat tahun setelahnya, dia mendapatkan tugas belajar Sesko Angkatan sekaligus S-2 di ANU pada 2018 di Australia.