Market

Sri Mulyani Dibikin Mumet Serapan Anggaran Daerah Baru 53 Persen

Jelang tutup tahun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hanya bisa geleng-geleng kepala melihat masih rendahnya serapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Sri Mulyani cukup prihatin lantaran penggunaan APBD 2022 baru mencapai 53,4 persen sampai akhir September 2022.  “Serapan belanja APBD baru 53,4 persen, lebih kecil dari pusat. Ini perlu kita terus dorong efektivitas dan kualitas belanja daerah,” kata Sri Mulyani saat melantik sejumlah pejabat di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Selasa (1/11/2022).

Ia menyebut, serapan APBD perlu didorong agar daerah bisa meraih target-target pembangunan. Mulai penurunan stunting, penurunan angka kemiskinan, dan perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM) dapat tercapai.

Di sisi lain, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, berpesan agar aturan turunan Undang-Undang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah (HKPD), bisa segera dibuat Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Luky Alfirman yang baru dilantik. “Hubungan pusat dan daerah seharusnya juga tidak hanya didikte oleh transfer APBN ke daerah, tapi pemerintah daerah juga bisa meningkatkan kualitas pengelolaan APBD termasuk melalui inovasi untuk pembiayaan,” ucap Sri Mulyani.

Dia berharap, dengan pengalaman Luky Alfirman yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), ia dapat mendorong penggunaan APBD untuk pembangunan hijau di daerah.

Luky mengatakan akan terus mendorong serapan APBD dalam dua bulan terakhir 2022. Ia juga akan fokus melanjutkan pembuatan aturan turunan UU HKPD. “Ada beberapa concern kita juga agar transfer ke daerah tidak hanya berhenti di sana, tapi ada hasilnya seperti apa, untuk penurunan stunting, peningkatan pendidikan, dan peningkatan kualitas kesehatan,” ucapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button