MarketNews

Sri Mulyani Gemar Keluarkan SUN, Indonesia Raja Utang, Ekonominya Melambat

Analis Pergerakan kedaualtan Rakyat (PKR) Gede Sandra menegarankan, keringnya kredit perbankan untuk dunia usaha, dampak dari gencaranya pemerintahan Jokowi menerbitkan surat utang alias bonds.

“Pemerintah terbitkan surat berharga itu kan termasuk utang pemerintah. Celakanya, ketika pemerintah menerbitkan surat utang negara (SUN), malah menyedot dana rakyat yang berada di perbankan. Saat ini, bank lebih memilih borong SUN ketimbang untuk kredit modal pelaku usaha,” papar Gede kepada Inilah.com, Jakarta, Rabu (15/12/2021).

Dia bilang, perbankan atau pemilik dana lebih, akan memilih memborong SUN. Lantaran imbal hasilnya cukup tinggi dan dijamin pemerintah.
“Bunganya lebih tinggi ketimbang deposito. Dan, uang mereka dijamin sepenuhnya oleh pemerintah. Sementara tabungan yang ditanggung maksimal Rp2 miliar bila terjadi krisis. Sementara dana parkir di surat utang pemerintah, berapapun jumlahnya dijamin aman,” ungkapnya.

Fenomena ini, menurut Gede, dalam persepktif ilmu ekonomi, justru tidak bagus. Lantaran melahirkan crowding out effect. Dana yang seharusnya digunakan untuk menumbuhkan perekonomian malah tersedot untuk mengutangi kementerian keuangan. “Anomali, utang membengkak, akan tetapi ekonomi melambat. Jadi jangan heran perekonomian kita enggak bisa melompat,” ungkapnya.

Masih terkait pertumbuhan kredit, Gede menyitir keterangan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa kredit tahun ini hanya tumbuh 4,5 persen. “Padahal pemerintahan Pak Jokowi mengklaim pertumbuhan ekonomi harus nendang. Artinya butuh pertumbuhan kredit di atas 10 persen,” tutur Gede.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button