Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membantah kekuatan fiskal dan ekonomi Indonesia melemah. Menurutnya, hingga saat ini kondisi ekonomi maupun fiskal bangsa masih tergolong bagus.
Hal ini ia sampaikan menyoroti laporan dari lembaga pemeringkatan kredit global, Moody’s, yang menyebut fiskal dan ekonomi Indonesia mengalami pelemahan.
“Indonesia bagus, tadi indikatornya nanti kami sampaikan,” kata Sri Mulyani kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip Sabtu (22/3/2025).
Sri Mulyani mengatakan sejumlah indikator, seperti Purchasing Managers Index (PMI), masih tergolong baik. Ia pun menyebut tingkat ekspansi dan surplus neraca perdagangan juga bagus.
“PMI kita bagus, neraca perdagangan kita bagus. Jadi kita bisa sampaikan nanti ya,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, PMI manufaktur Indonesia per Februari 2025 berada pada angka 53,6 atau naik 1,7 poin dibandingkan bulan sebelumnya.
PMI manufaktur yang berada di atas level 50 tersebut mencerminkan kondisi ekspansif. Capaian PMI pada Februari ini juga sekaligus merupakan yang tertinggi sejak 11 bulan terakhir.
Kemudian, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus sebesar 3,12 miliar dolar AS pada Februari 2025, meskipun turun sebesar 380 juta dolar AS secara bulanan dibandingkan Januari 2025.