Market

Sri Mulyani Ungkap Empat Hal yang Bikin Potensi Resesi Jadi Sangat Nyata

Sri Mulyani Ungkap 4 Hal yang Bikin Potensi Resesi Jadi Sangat Nyata - inilah.com

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengingatkan potensi resesi menjadi sangat nyata bagi banyak negara. Kenyataan ini lantaran empat hal, yaitu kenaikan suku bunga acuan, pengetatan likuiditas, peningkatan harga pangan dan kenaikan harga energi yang semuanya menciptakan krisis tersendiri.

Mungkin anda suka

“Saya berharap dalam kasus ini, Indonesia akan dapat terus menavigasi tantangan tambahan lainnya untuk ekonomi kita dan sekarang dalam ekonomi global,” kata Sri Mulyani dalam Launching of the 2022-2025 IsDB Group’s Member Country Partnership Strategy (MCPS) for Indonesia yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (19/7/2022).

Dalam konteks itu, ia menyebutkan strategi Indonesia pertama adalah mengatasi banyak masalah struktural termasuk kualitas sumber daya manusia, infrastruktur, produktivitas, dan daya saing.

Menangani masalah sumber daya manusia dalam bentuk pendidikan, penelitian, inovasi, serta dalam hal kesehatan tentulah tidak mudah dan membutuhkan waktu yang tidak cepat. Namun tentunya hal tersebut akan membutuhkan konsistensi dalam jangka menengah panjang.

Selanjutnya, Bendahara Negara itu menambahkan, strategi kedua yakni tentang reformasi sistem kesehatan, di mana pandemi telah membuka aspek reformasi lain yang perlu dilakukan pada sistem kesehatan.

“Indonesia menjadi negara di antara beberapa negara di dunia yang berhasil mengelola pandemi, jika Anda mengukurnya di semua indikator. Tetapi ini tidak berarti bahwa kita telah selesai dengan sistem kesehatan kita,” tuturnya.

Mengarungi ancaman pandemi, yang kini diikuti oleh ancaman baru, kata Sri Mulyani, bukanlah tugas yang mudah bagi negara sebesar Indonesia.

Ancaman tersebut berupa meningkatnya inflasi akibat harga pangan dan energi akibat situasi geopolitik, meningkatnya inflasi di banyak negara maju dan berkembang, yang kemudian diikuti dengan pengetatan kebijakan moneter yaitu kenaikan suku bunga serta pengetatan likuiditas.

“Ini dengan sendirinya akan menciptakan tambahan yang sangat, sangat berpotensi mengganggu banyak perekonomian, terutama mereka yang sudah dalam situasi yang sangat rapuh,” ungkap Sri Mulyani.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button