Market

Stabilkan Harga, Bos Bapanas Perintahkan Buwas Kosongkan Gudang Bulog

Untuk stabilisasi harga dan pasokan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memerintahkan Perum Bulog mengeluarkan berasnya dari gudang. Sebelum panen raya yang diprediksi pada Februari-Maret.

“Saat ini sampai panen raya, kita minta Bulog mengeluarkan stok CBP (Cadangan Beras Pemerintah) yang ada di gudang. Termasuk beras dari luar yang sudah masuk, bersamaan dengan stok beras lokal yang dimiliki Bulog. Saat ini, waktunya kita keluarkan untuk stabilisasi pasokan dan harga beras. Jangan ditahan,” tegas Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, Jakarta, Jumat (13/1/2022).

Menurut Arief, langkah stabilisasi akan terus ditingkatkan sampai masuk panen raya yang diperkirakan jatuh di bulan Februari-Maret.

“Harus segera keluarkan beras Bulog melalui program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). Presiden memonitor dan memerintahkan langsung Bapanas, Kemendag dan Bulog untuk stabilisasi sampai dengan panen raya,” imbuhnya.

Dalam program KPSH ini, lanjut Arief, dikeluarkanlah beras medium dari CBP yang selama ini disimpan di gudang Bulog. Beras tersebut hasil pembelian langsung dari petani. Berpatokan kepada harga pembelian pemerintah (HPP), harga fleksibilitas, pengalihan stok komersial, maupun pengadaan dari luar atas penugasan pemerintah.

Dari rencana mendatangkan beras dari luar sebanyak 200 ribu ton, lanjut Arief, sudah terealisasi sebanyak 98 ribu ton. Beras tersebut menambah stok CBP di Bulog, akan disalurkan untuk SPHP.

Berdasarkan data sampai dengan 12 Januari 2023, total stok beras Bulog saat ini sebanyak 341 ribu ton yang terdiri dari 333 ribu ton atau 97,9 persen stok CBP dan 7,1 ribu ton atau 2 persen stok komersial. Dari 333 ribu ton CBP tersebut, 5 persennya atau 98 ribu ton adalah stok pengadaan dari luar, sedangkan 95 persennya stok pengadaan dalam negeri dan lainnya.

Hingga 11 Januari 2023, Bulog telah merealisasikan penyaluran SPHP sebanyak 26 ribu ton di seluruh Indonesia. Khusus DKI Jakarta dan Banten sebanyak 2,7 ribu ton. “Angka ini akan terus ditingkatkan dan dilakukan secara merata di seluruh Indonesia sampai dengan panen raya,” ujarnya.

Dari pernyataan Arief, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso yang akrab disapa Buwas, perlu segera mengeluarkan beras dari gudang Bulog. Sebelum masuk masa panen raya yang tinggal menghitung minggu. Kalau terlambat, maka beras banjiri pasar, berdampak kepada anjloknya harga. Lagi-lagi, petani yang rugi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button