Ototekno

Startup Studio Indonesia Batch 5 Umumkan 15 Rintisan Terpilih

Jumat, 16 Sep 2022 – 10:46 WIB

Startup Studio (Foto: ist)

Startup Studio (Foto: ist)

Badai kebangkrutan startup digital masih menghantui sejak awal 2022 ini. Mereka yang tidak siap dan tak punya konsep yang matang dipastikan bakal berakhir sama. Oleh karenanya, startup digital yang baru tumbuh saat ini diharuskan memiliki mental juara, kuat, dan beda sehingga punya kans memenangkan hati masyarakat.

Hal ini pula yang tengah dipersiapkan 15 startup digital baru yang mengikuti Startup Studio Indonesia (SSI) binaan Kominfo. Masuk angkatan kedua, ke-15 startup baru ini akan digembleng supaya tidak hanya ikut tren sesaat dan kalah bersaing.

Bonifasius Wahyu Pudjianto, Direktur Pemberdayaan Informatika, Kominfo menjelaskan, sejak diluncurkan tahun 2020, antusiasme ekosistem digital terhadap program SSI terus meningkat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Menurutnya, dibandingkan batch sebelumnya, dia melihat bahwa ribuan startup pendaftar di Batch 5 semakin beragam, mulai dari model bisnis, sektor operasional, hingga lokasinya.

“Misalnya, para pendaftar di wilayah luar Jakarta & Jawa meningkat, dan ada juga startup yang fokus pada industri Pariwisata dan Hospitality, dua industri yang jarang ditemui selama dua tahun terakhir. Kami berharap program pelatihan SSI terus bergulir dan memberikan dampak yang signifikan serta berkelanjutan untuk kemajuan ekosistem digital Indonesia,” ungkapnya melalui jumpa pers daring, Kamis (14/9).

Startup yang berhasil melalui proses seleksi ketat pada Batch 5 ini adalah:

  • Alterstay (platform ekosistem akomodasi alternatif).
  • Automa (platform rantai pasok berkelanjutan).
  •  Bioma (marketplace sewa peralatan elektronik).
  •  Broom (platform ekosistem digital jual-beli kendaraan).
  •  FazPass (solusi omnichannel untuk verifikasi).
  •  DotX (platform koperasi kredit untuk karyawan).
  •  Eduku (platform edutech).
  •  Eratani (platform agritech penyedia solusi end-to-end bagi petani).
  •  Kanva (E-Commerce produk lokal untuk kebutuhan dekorasi rumah).
  •  Metion (solusi rantai pasok daging lokal).
  •  MyRobin.id (platform outsourcing penyalur tenaga kerja keseharian on-demand).
  •  MySkill (platform persiapan karir dan pengembangan skill).
  •  Nona Woman (platform kesehatan perempuan khusus untuk para nona Indonesia).
  •  Shafiq (platform investasi syariah secara urun dana).
  •  Tripwe (marketplace aktivitas petualangan wisata).

Pada 2022 ini, peranan SSI sebagai program inkubasi kian penting, terutama karena startup tahap awal perlu mendapatkan akses dan bimbingan untuk bisa memanfaatkan momen kebangkitan ekonomi pasca-pandemi. Meski sempat memperlambat perekonomian, pandemi terbukti berhasil mengerek tingkat digitalisasi, sehingga dalam dua tahun terakhir jumlah startup di Indonesia pun ikut meningkat.

Namun, tantangannya adalah belum semua startup bisa mempertahankan skala pertumbuhan selama pandemi ini, misalnya karena faktor internal (kekuatan SDM, daya saing, PMF) ataupun eksternal (iklim perekonomian global).

Melihat perekonomian Indonesia yang kian pulih (tumbuh 5,44 persen secara year-on-year), para founder startup early-stage pun dinilai perlu lebih cermat dalam menghadirkan produk dan model bisnis yang matang, serta terus berinovasi sesuai kebutuhan pengguna, tidak hanya sekedar menyediakan solusi.

Karena itu lima belas startup terpilih akan mengikuti sesi Founder’s Camp dan 1-on-1 Coaching terkait dengan product-market-fit di bulan September-Desember 2022. Rangkaian program Startup Studio Indonesia Batch 5 kemudian akan ditutup dengan acara puncak Milestone Day, dimana para startup berkesempatan memaparkan model bisnis dan pencapaiannya di depan para stakeholders industri startup.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button