Status Gunung Lokon Turun ke Level II, Warga Diimbau tetap Menjauh


Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau warga tetap mematuhi radius bahaya Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara meski statusnya diturunkan menjadi Level II (waspada).

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid AN mengatakan masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekat dan melakukan aktivitas dalam radius 1,5 kilometer dari kawah Tompaluan (pusat aktivitas).

“Apabila terjadi erupsi dan hujan abu, masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah,” ujarnya, Sabtu (1/2/2025).

Menurutnya, jika terjadi erupsi dan hujan abu, masyarakat disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kaca mata).

Masyarakat juga diajak mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon terutama pada musim penghujan.

Berdasarkan data instrumental terindikasi adanya penurunan tekanan di bagian dangkal (permukaan) setelah terekam gempa vulkanik dangkal yang berasosiasi dengan pelepasan gas hembusan.

Potensi ancaman bahaya aktivitas Gunung Lokon untuk saat ini adalah terjadinya erupsi yang diakibatkan kontak uap magma dengan air hidrotermal secara tiba-tiba dengan atau tanpa indikasi peningkatan signifikan.

Pada musim penghujan atau bila terjadi hujan deras di puncak Gunung Lokon diharapkan mewaspadai terjadi lahar di sungai-sungai yang berhulu dari puncak.

Tingkat aktivitas Gunung Lokon diturunkan dari level III (siaga) menjadi level Il (waspada) sejak 31 Januari 2025 pukul 06:00 WITA.