Tak hanya sebagai media hiburan, kini TikTok juga digunakan sebagai tempat mencari dan mendapatkan berita.
Hal ini terungkap dalam studi dari lembaga riset Pew Research Center yang bertajuk More Americans –especially young adults– are regularly getting news on TikTok.
Studi tersebut melibatkan 10.658 warga AS usia 18 tahun dan lebih tua, yang dilakukan dari 15 Juli hingga 4 Agustus 2024.
Dari studi Pew Research itu, pengguna TikTok secara khusus, sekitar separuhnya (52 persen) kini mengatakan mereka rutin mendapatkan berita di sana, naik dari 43 persen pada 2023 dan 22 persen pada 2020.
Jika dilihat berdasarkan usia, jumlah orang dewasa yang mengaku rutin mendapatkan berita dari TikTok meningkat sekitar lima kali lipat hanya dalam kurun waktu empat tahun, dari 3 persen pada 2020 menjadi 17 persen pada 2024.
Sementara usia dewasa muda juga menonjol dalam hal mengakses TikTok untuk mendapatkan akses berita.
Saat ini, 39 persen orang dewasa di bawah usia 30 tahun mengatakan bahwa mereka secara teratur mendapatkan berita di TikTok.
Dibandingkan dengan jumlah orang dewasa berusia 30 hingga 49 tahun yang jauh lebih sedikit (19 persen), sedangkan usia 50 hingga 64 tahun (9 persen), dan 65 tahun ke atas (3 persen).
Pew Research menyebut, TikTok menjadi media sosial yang mengalami pertumbuhan paling cepat dalam empat tahun terakhir, dalam penggunaan untuk mencari berita.
Jumlahnya mengalahkan pengguna Facebook yang mendapatkan berita dari Facebook. Riset menyebut pengguna Facebook yang mencari berita di platform tersebut merosot dari 54 persen di 2020 menjadi 28 persen di 2024.
Sementara platform X, paling tinggi dan konsisten. Dalam empat tahun terakhir, X masih memiliki jumlah pengguna tertinggi yang melaporkan memperoleh berita secara rutin di dalam platform (59 persen).
Apa Itu TikTok
Mengutip DailySocial, TikTok adalah sebuah aplikasi jejaring sosial dan platform video music di mana pengguna bisa membuat, mengedit, dan berbagi klip video pendek lengkap dengan filter dan disertai musik sebagai pendukung.
Dengan aplikasi ini, pengguna dapat membuat video pendek yang unik dengan cepat dan juga mudah untuk dibagikan dengan teman dan ke seluruh dunia.
Namun, karena semakin berkembangnya aplikasi ini, kini pengguna juga bisa membuat video dengan durasi yang lebih panjang yaitu sekitar 60 detik atau yang setara dengan 1 menit.
Aplikasi TikTok berasal dari China yang diluncurkan pada awal September 2016 oleh seorang pengusaha bernama Zhang Yiming. Ia juga merupakan pendiri dari sebuah perusahaan berbasis teknologi, yaitu ByteDance.
Sebelum dikenal luas oleh masyarakat dunia, aplikasi ini dulunya dikenal dengan sebutan Douyin di negara asalnya. Di mana pengguna hanya menggunakan aplikasi ini untuk membagikan video pendek dengan durasi 15 detik ke pada seluruh pengguna lainnya.
Siapa sangka, aplikasi ini ternyata mendapat respon positif dari penggunanya, sehingga menjadi salah satu aplikasi yang cukup populer di negara asalnya.
Karena merasa berhasil memperkenalkan di negara asalnya sendiri, BytdeDance akhirnya mencoba untuk memperkenalkan aplikasi ini kepada masyarakat dunia dengan memutuskan untuk mengganti nama Douyin menjadi TikTok.