Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid (HNW) merespons lonjakan perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam penghitungan KPU. HNW mendorong dibentuk panitia khusus (pansus) untuk mengusut dugaan berbagai kecurangan Pemilu 2024.
“Saya kira bukan hanya suara PSI saja, keseluruhan terkait dengan beragam hal yang sekarang ini menimbulkan gonjang-ganjing terkait kecurangan pemilu,” kata HNW di Jakarta, Selasa (4/3/2024).
HNW mengatakan lonjakan suara PSI yang terjadi secara mendadak telah memunculkan kecurigaan dari partai politik lain dan juga masyarakat luas.
“Bagaimana kemudian dari hari pertama, hari kedua, ketiga, keempat, kelima dan hari keenam. Enggak ada lonjakan kok tiba-tiba dua hari terakhir terjadi lonjakan,” ujar HNW.
“Sekali lagi bukan karena PSI-nya, tapi karena kecurangan pemilunya. Terjadi dengan apa, pada siapa, eksekutif maupun legislatif keduanya bisa dipertanyakan oleh hak angket atau pansus,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, per Sabtu (2/3/2024), perolehan suara PSI melonjak. Pada pukul 11.00 WIB, PSI meraih suara sebanyak 3,12 persen. Berdasarkan data situs pemilu2024.kpu.go.id, PSI mendapatkan 2.395.363 suara dari suara masuk yang mencapai 65,74 persen atau 541.185 dari 823.236 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Dengan ini, PSI menjadi partai ke-10 yang memperoleh suara terbanyak dalam Pileg 2024. Padahal pada Jumat (1/3/2024) pukul 06.00 WIB, suara PSI sebanyak 2.291.882 suara, tercatat ada kenaikan 103.481 suara dalam kurun waktu 29 jam.
Sejumlah pihak mencurigai lonjakan ini, salah satunya dari Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim. Ia curiga suara PSI naik pesat dikarenakan mengambil suara partai lain,
“Naiknya secara signifikan suara PSI dan turunnya suara PPP semakin menegaskan bahwa ada penggelembungan suara dengan mengambil suara dari partai lain,” kata Chico melalui keterangan yang diterima pada Minggu (3/2/2024).
Leave a Reply
Lihat Komentar