Sudah Alami Kerugian Besar, Netanyahu Buka Opsi Gencatan Senjata dengan Hizbullah

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membuka peluang untuk melakukan gencatan senjata dengan kelompok Hizbullah, akibat mengalami banyak kerugian. Sang PM disebut-sebut telah bertemu dengan pejabat keamanan senior Israel untuk membahas kemungkinan mengakhiri perang di Lebanon.

Selama pertemuan yang kabarnya berlangsung pada Selasa (29/10/2024) itu, Netanyahu fokus soal front di utara Lebanon hingga prioritas operasional di masa mendatang, demikian dikutip Middle East Monitor, Kamis (31/10/2024).

Pertemuan itu juga menyinggung soal upaya penyelesaian konflik secara damai.

Sementara itu, Israel HaYom melaporkan salah satu pejabat Zionis mengatakan batas waktu untuk mengakhiri perang di Lebanon semakin dekat. “Kemungkinan akan memakan waktu beberapa minggu,” kata pejabat itu.

Advertisement

Dia lalu menekankan, “Pasukan [Israel] tak akan ditarik sampai resolusi yang memenuhi persyaratan tercapai.”

Resolusi yang dimaksud adalah resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) 1701. Resolusi itu menyatakan hanya tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian yang harus dikerahkan ke Lebanon selatan.

Lebih lanjut, pejabat itu menerangkan negara sekutu dekat Israel, AS, memberi dukungan ke pemerintahan Netanyahu untuk beroperasi bebas di Lebanon usai perang.

Channel 12 Israel juga memberitakan pertemuan serupa. Stasiun televisi Israel ini melaporkan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer memimpin negosiasi dengan pemerintah AS untuk mengamankan kesepakatan politik di Lebanon.

Kesepakatan yang diusulkan mencakup versi resolusi yang direvisi. Dalam draf baru, Israel meminta pengerahan pasukan multinasional yang signifikan di Lebanon selatan untuk mencegah Hizbullah mendekati perbatasan.

Persoalan gencatan senjata sebelumnya sudah disinggung Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati. Dia mengatakan gencatan senjata Hizbullah dan Israel akan terwujud dalam hitungan hari, bahkan jam. Mikati pun sangat optimis hal ini akan terwujud.

PM Lebanon itu juga mengatakan gencatan senjata mungkin terjadi sebelum AS menggelar pemilihan presiden yakni pada 5 November 2024.

Hizbullah sementara itu menegaskan akan menerima gencatan senjata hanya jika pasukan Israel betul-betul menghentikan agresi di Lebanon.

Sejak pertengahan September lalu, Lebanon menjadi area tempur Israel. Selama operasi mereka menyasar infrastruktur Hizbullah dan fasilitas sipil. Israel dan milisi dukungan Iran itu pun terlibat saling tempur hingga sekarang.