News

Sudah Muncul 2 Kasus, Korea Selatan Siaga Virus Cacar Monyet

Korea Selatan mulai mengambil langkah antisipasi terkait penyebaran virus cacar monyet di negeri gingseng tersebut. Kekhawatiran soal penyebaran virus cacar monyet ini muncul setelah Korea Selata mengkonfirmasi satu orang warganya positif virus tersebut.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) pada Sabtu (3/9) mengatakan, pasien yang terkonfirmasi virus cacar monyet ini terdeteksi di Bandara Internasional Incheon. Pasian baru tiba di Korea Selatan setelah melakukan perjalanan dari Eropa pada 19 Juli lalu.

Otoritas setempat juga sudah mengambil langkah, salah satunya dengan menempatkan pasien tersebut ke ruang perawatan isolasi di rumah sakit. Pasein ini adalah kasus kedua yang ada di Korea Selatan. Sebelumnya terdapat pasien dengan kasus yang sama, namun sudah pulang dari rumah sakit pada Juli lalu.

Dengan temuan dua kasus ini, pemerintah Korea Selatan mulai melakukan antisipasi agar virus ini tidak masuk dan menyebar lebih luas. Laporan penyebaran kasus virus cacar monyet ini juga dilaporkan banyak negara setelah mereka membuka kembali perjalanan internasional pasca pelonggaran COVID-19.

Pemerintah Korea Selatan sendiri menempatkan virus ini sebagai penyakit menular tingkat dua dari sistem empat tingkat. Saat ini, 22 penyakit menular, termasuk COVID-19, kolera, dan cacar air, termasuk dalam kategori yang sama.

Sebagai informasi, dalam banyak laporan virus ini banyak menyebar di daerah di Afrika Tengah dan Barat, dapat menyebabkan gejala yang meliputi demam, menggigil, ruam dan lesi.

Di Indonesia sendiri virus ini juga sudah mulai masuk. Hal ini terkonfirmasi dengan pernyataan Kementerian Kesehatan yang menyebut ada satu orang yang terkonfirmasi cacar monyet.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengungkapkan satu pasien ini adalah seorang laki-laki berusia 27 tahun yang berada di DKI Jakarta. Pasien tersebut baru pulang dari perjalanan luar negeri.

Menurut Syahril, pasien tersebut memang baru pulang dari berpergian ke luar negeri dan kemunculan gejala sejak 14 Agustus 2022.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button