Market

Suguhan Tiga Saham di Tengah Laju IHSG yang Volatile

Hingga penutupan sore nanti, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang volatile seiring pelaku pasar yang mengkhawatirkan lonjakan inflasi. Meski begitu, tiga saham dapat jadi pilihan di sesi kedua perdagangan.

Pada akhir perdagangan sesi pertama Rabu (25/5/2022) IHSG melemah 0,44% ke level 6.883,42. Investor asing tercatat melakukan net buy hingga Rp13,42 miliar di pasar reguler.

Adapun 5 saham yang paling banyak asing beli adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).

Sedangkan 5 saham yang ramai asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA).

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS siang ini berakhir menguat ke level 14.640 ketimbang hari sebelumnya di level 14.655. Sementara yield Surat Utang Negara (tenor 10 tahun) berakhir turun ke level 7,306% dari 7,317% pada hari sebelumnya.

Arah IHSG Selanjutnya

Hendry Andrean, analis riset OCBC Sekuritas mengatakan, IHSG pada perdagangan sesi pertama hari ini terlihat bergerak volatile. Setelah sempat beberapa saat mencoba bergerak positif, namun pada akhirnya IHSG berakhir melemah.

“Ini dipicu oleh kekhawatiran lonjakan inflasi yang mungkin akan melanda Indonesia juga. Hal ini terlihat dari pernyataan lengkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam keputusan RDG BI kemarin yang masih menahan suku bunga acuan di 3,5%,” katanya dalam ulasan yang rilis di Jakarta, Rabu (25/5/2022).

Inflasi di bulan April tercatat sudah meningkat hingga 3,47% secara tahunan. Hal ini sudah dekat dengan target BI di level 2% hingga 4%.

“Inflasi diperkirakan masih akan berlanjut naik di bulan Mei sebagai dampak Lebaran serta pelonggaran mobilitas seiring dengan semakin turunnya level PPKM di beberapa daerah di Indonesia,” ujarnya.

Kondisi ini, lanjut dia, membuat Gubernur BI, Perry Warjiyo menyatakan bahwa inflasi tahun ini mungkin bisa lebih dari 4%.

Mengacu pada sentiment tersebut, Hendry memperkirakan IHSG pada perdagangan sesi kedua hari ini berpeluang masih akan bergerak volatile.

“Potensi level support-resistance bagi IHSG kami perkirakan akan bergerak di antara 6.839-6.965,” imbuhnya.

Tiga Saham Pilihan di Sesi Kedua

Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal dalam transaksi saham sesi kedua hari ini. Saham-saham tersebut adalah:

  1. PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

“Saham JSMR kami perkirakan berpeluang untuk bergerak dalam tren menguat terutama jika saham ini mampu terus bergerak diatas level support kritikal 3.640,” ujarnya.

Secara teknikal, support berada di 3.640 dan resistance di 4.050. Rekomendasi speculative buy untuk JSMR di level 3.720-3.820.

  1. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN)

“Saham FREN kami perkirakan berpeluang untuk bergerak dalam tren menguat terutama jika saham ini mampu terus bergerak di atas level support kritikal 75,” ucapnya.

Secara teknikal, support berada di 75 dan resistance di 89. Rekomendasi speculative buy untuk FREN di level 77-80.

  1. PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL)

“Saham HEAL kami perkirakan berpeluang untuk bergerak dalam tren menguat terutama jika saham ini mampu terus bergerak di atas level support kritikal 1.350.

Secara teknikal, support saham ini berada di 1.350 dan resistance di 1.480. Rekomendasi speculative buy untuk saham HEAL di level 1.395-1.410.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button