News

Suhu Dingin Ekstrem Perparah Situasi Pascagempa di Turki dan Suriah

Kondisi suhu dingin ekstrem memperparah situasi pascagempa berkekuatan magnitudo 7,8 di Turki dan Suriah. Suhu di bawah 0 derajat Celsius dan bersalju dinilai akan menghambat evakuasi korban.

Sejauh ini, bencana tersebut menelan 670 korban jiwa dan melukai ratusan orang ketika bangunan runtuh di seluruh wilayah. Namun, gempa besar itu diperkirakan menyebabkan banyak korban meninggal dunia. Survei Geologi Amerika Serikat (United States Geological Survey/USGS) memprediksi korban tewas gempa Turki-Suriah bisa mencapai 10.000 orang.

Menurut ahli meteorologi, Provinsi Gaziantep Turki diperkirakan akan diterjang hujan salju pada hari ini, Senin (6/2/2023) sampai besok, Selasa (7/2/2023).

Pasalnya, meski awal Februari termasuk dalam bagian terdingin dalam setahun, suhu saat ini bahkan lebih dingin dari rata-rata, sekitar 5 derajat Celsius di bawah normal musiman.

Cuaca diprediksi akan semakin dingin. Suhu akan turun di bawah titik beku pada Selasa besok, dengan titik terendah di Gaziantep turun menjadi minus 6 derajat Celcius.

Sementara itu, hujan salju akan semakin meluas pada hari Senin dan berlangsung hingga Selasa. Salju akan lebih banyak menumpuk di tempat yang lebih tinggi, tetapi bisa turun sampai ke perbatasan dengan Suriah.

Terlepas dari kondisi tersebut, para pejabat telah meminta warga untuk meninggalkan gedung mereka demi keselamatan mereka. Sebab, gempa susulan tambahan diperkirakan terjadi setelah gempa magnitudo 7,8 pada Senin.

“(Namun) itu pertanyaan yang cukup sulit mengingat cuaca pada saat itu hampir beku,” lapor Scott McLean dari CNN.

“Sangat sulit untuk berada di luar dengan piyama untuk waktu yang lama tanpa mantel, tanpa perlengkapan,” imbuhnya.

USGS mengungkapkan gempa besar yang melanda Turki pada Senin pagi waktu setempat itu merupakan yang terbesar dalam 100 tahun terakhir.

Gempa ini juga disebut gempa terkuat yang pernah terjadi di dunia sejak gempa berkekuatan magnitudo 8,1 melanda daerah terpencil di dekat Kepulauan Sandwich Selatan di Samudera Atlantik selatan pada tahun 2021. Namun, gempa tersebut tidak menyebabkan kerusakan berarti.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button