News

Survei IPO Terbaru: Popularitas Puan Ungguli Ganjar dan 60 Persen Tak Puas Kinerja Pemerintah Jokowi

Untuk pertama kalinya, popularitas Puan Maharani mengungguli kompetitornya di internal partai, Ganjar Pranowo; sementara ada 60 persen responden tidak puas dengan kinerja pemerintah Presiden Joko Widodo.

Kedua hal tersebut menjadi bagian dari hasil survey Indonesia Political Opinion (IPO), yang kami terima dari publikasi yang mereka kirimkan Sabtu (4/6) sore. Hasil temuan survei yang diselenggarakan 22- 28 Mei tersebut, popularitas Puan Maharani di posisi 5 besar yakni sebesar 69,3 persen. Popularitas Puan menggungguli Ganjar yang hanya berada di posisi keenam, yaitu 61,4 persen.

“Dari sisi tingkat popularitas di mata responden, Puan Maharani ungguli Ganjar Pranowo, situasi ini sebenarnya membuat Puan lebih potensial terusung,”ujar Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, dalam pernyataan tertulis yang Jernih terima.

Di posisi empat besar popularitas, Prabowo Subianto menempati posisi puncak dengan memperoleh tingkat keterkenalan sebesar 96,2 persen, disusul Anies Baswedan 88,1 persen, Sandiaga S Uno 84,0 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono 71,3 persen.

“Sementara dari aspek kesukaan, posisi top 5 adalah Yusuf Hamka 98,3 persen, TGB Muhamad Zainul Majdi 97,5 persen, Andika Perkasa 97,3 persen, Hary Tanoe Soedibjo 95,1 persen dan Dedi Mulyadi 94,0 persen, tetapi mereka ini popularitasnya kecil sekali,” kata Dedi.

Survei tersebut dilaksanakan pada 23-28 Mei 2022 dengan teknik wawancara penelitian hybrid secara tatap muka sebanyak 480 responden, dan sambungan telepon. Data telepon merujuk data populasi sebanyak 196.420 yang dimiliki IPO sejak periode survei di tahun 2019 s.d 2021. Dari total populasi tersebut terdapat 7.200 yang memungkinkan untuk menjadi responden hingga terambil secara acak sejumlah 720 responden. Dengan demikian total keseluruhan sebanyak 1.200 responden.

Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 2.90 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen. Setting pengambilan sample menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sampel bertingkat. Survei ini berhasil mengambil representasi sampel yang tersebar proporsional dalam skala nasional.

Menurut Dedi, dengan teknik ini setiap anggota populasi (responden) miliki peluang setara untuk dipilih atau tidak menjadi responden. Untuk menguji validitas responden, IPO melakukan spot check pada 15 persen dari total populasi sample dan pengujian metode pra-research.

Tidak puas kinerja Jokowi

Yang menarik, dalam hasil survei kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghasulkan adanya 60 persen responden yang tidak puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi.

Rinciannya adalah 51 persen tidak puas dan yang sangat tidak puas sebesar sembilan persen. “Secara konsisten sejak Februari-Maret 2022 tingkat kepuasan pada pemerintah berada di posisi rendah,” demikian tertulis dalam keterangan resmi IPO yang kami terima.

Survei IPO ini kemudian merinci tiga indikator kepuasan. Pertama, 51 persen responden tak puas dengan kinerja di bidang sosial. Kedua, ada 54 persen responden yang tak puas dengan kinerja pemerintah di bidang ekonomi.

Di bidang politik dan hukum, jumlah yang tidak puas lebih rendah yaitu 47 persen. Tapi secara umum, 38 persen responden menilai kondisi ekonomi, hukum, politik, dan sosial, saat ini masih baik. Lalu 27 persen menyatakan buruk, dan 35 persen tak menjawab atau rahasia.

Berikutnya, mayoritas responden juga tak setuju atas kebijakan pemerintah dalam menentukan harga minyak dan bahan bakar, hingga pajak pertambahan nilai (PPN). Angka ketidakpuasannya berada di atas 79 persen.

Survei dilakukan secara hybrid, yaitu secara tatap muka 480 responden dan sambungan telepon 720 responden. Sehingga total mencapai 1.200 responden. Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 2.90 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen. Setting pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sampel bertingkat.

Hasil survei IPO ini cukup berbeda dengan hasil Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang menunjukkan angka kepuasan terhadap kinerja Jokowi menurun menjadi 58,1 persen per 5-10 Mei 2022. Angka ini menurun dibandingkan hasil survei per 20-25 April 2022, di mana 64,1 persen puas dengan kinerja Jokowi.

Sementara, Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis data survei tentang kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi yang cenderung stagnan. Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan, 67,5 persen masyarakat puas terhadap kinerja Jokowi pada Mei 2022.

“Tidak ada peningkatan atau penurunan yang berarti atau yang tajam atas tingkat kepuasan terhadap kinerja presiden selama tiga bulan terakhir,” kata Djayadi, pada 22 Mei 2022

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button