News

Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PDIP Masih Tertinggi, PAN Paling Jeblok

Hasil survei terbaru LSI Denny JA menunjukkan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih menjadi partai politik dengan tingkat elektabilitas tertinggi.

Survei tersebut dilakukan terhadap 1.200 responden dengan metode multistage random sampling. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara tatap muka dengan kuesioner. Dengan margin of error sebesar 2,9 persen, survei ini dilaksanakan pada 4 hingga 15 Januari 2023.

Hasilnya, PDIP menjadi partai politk dengan elektabilitas tertinggi sebesar 22,7 persen, diikuti oleh Partai Golkar dengan 13,8 persen, dan Partai Gerindra 11,2 persen.

“PDIP, Golkar, dan Gerindra dikategorikan sebagai partai besar dengan dukungan lebih dari 10 persen,” kata Direktur SIGI – LSI Denny JA, Ardian Sopa di Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (7/2/2023).

Di klaster partai menengah, survei ini menunjukkan bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memiliki elektabilitas sebesar 8 persen, Partai Demokrat 5 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 4,9 persen, dan Partai NasDem 4,4 persen.

“PKB, Demokrat, PKS, dan NasDem dikategorikan sebagai partai menengah dengn dukungan sekitar 4 hingga 10 persen,” ujar Ardian.

Kemudian, LSI Denny JA juga mengungkapkan elektabilitas Partai Perindo sebesar 2,8 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,1 persen, dan Partai Amanat Nasional (PAN) 1,9 persen.

Ketiga partai politik tersebut dikategorikan menjadi partai kecil yang memiliki dukungan sekitar 1 sampai 4 persen.

Pada klaster terbawah, ada delapan partai politik yang dikategorikan sebagai partai nol koma. Artinya, dukungannyang mereka miliki kurang dari satu persen.

Adapun partai-partai yang masuk kategori partai nol koma ialah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,5 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 0,3 persen, Partai Garuda 0,3 persen, Partai Ummat 0,3 persen, Partai Hanura 0,1 persen, Partai Buruh 0,1 persen, Partai Gelora 0,1 persen, dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) 0,1 persen.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button