News

Survei LSI: Partai Berbasis Islam Pemilu 2024 Hanya 35 Persen Dibanding Partai Nasionalis

Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil temuannya yang dilakukan sejak tanggal 4 sampai 15 Januari 2023. Dari temuannya tersebut, perbandingan partai berbasis Islam hanya menduduki 35 persen dibanding partai terbuka atau nasionalis yang sebanyak 65 persen.

“Dalam sejarah pemilu bebas di Indonesia sejak Reformasi lalu 1955 sampai 2019, partai berbasis Islam tertinggi berada pada Pemilu 1955 dengan besaran 43,8 persen dan terendah di Pemilu 2009, yaitu 29,2 persen,” kata Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) versi Denny JA, Ade Mulyana saat konferensi pers di Jakarta Timur, Jumat (17/3/2023).

Mungkin anda suka

Berdasarkan temuan surveinya, Partai berbasis Islam pada Pemilu tahun 1955 menduduki 43,9 %, lalu tahun 1999 berada di 37,4 %, kemudian tahun 2004 di 38,3 %, pada tahun 2009 menurun di 29,2%, tahun 2014 naik menjadi 31,4%, dan turun kembali di tahun 2019 yaitu menjadi 30,1%. Sehingga rata-rata dari data keseluruhan tersebut partai berbasis Islam saat ini menduduki 35,0%.

“Sedangkan partai terbuka atau nasionalis dari Pemilu 1955 sampai 2019 kita rata-ratakan jumlah perolehan suaranya mencapai 65,0 persen,” tambahnya.

Ade menerangkan data perolehan suara partai terbuka atau nasionalis pada Pemilu 1955 memperoleh 56,1%, kemudian pada pemilu tahun 1999 yaitu 62,6%, tahun 2004 menduduki 61,7%, pemilu selanjutnya tahun 2009 naik menjadi 70,8%, lalu di 2014 berada di 68,6%, dan pemilu tahun 2019 sebesar 69,9%.

“Sehingga perbandingan partai berbasis Islam dan partai terbuka atau nasionalis sepanjang sejarah pemilu kita rasionya ada 1:1,9 dengan 35,0 persen berbanding 65,0 persen. Jadi memang partai berbasis Islam belum pernah satupun memenangi pemilu,” ungkap Ade.

Sementara itu, Ade menambahkan bahwa masyarakat yang menilai partai berbasis Islam di antaranya adalah PKS, PKB, PPP, PAN, PBB, Gelora, dan Partai Ummat.

Sedangkan untuk partai nasionalis atau terbuka, di antaranya adalah PDIP, Golkar, Gerindra, Demokrat, NasDem, Perindo, PSI, Hanura, Garuda, Buruh, dan PKN.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button