News

Susi Sebut untuk Kualitas SDM Lebih Baik, Jumlah PNS 40 Persen Cukup

Mantan Menteri kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melontarkan cuitan di Twitter pribadinya @susipudjiastuti tentang jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) 40 persen sudah lebih dari cukup demi mendapatkan SDM yang berkualitas.

Hal itu bisa dilakukan oleh setiap departemen untuk memangkas jumlah pegawainya sebanyak 30 persen, karena Perbankan telah melakukannya terlebih dulu. Dirinya juga menjelaskan pernah mempresentasikannya saat rapat kabinet saat masih berada di dalam kabinet Jokowi.

“Sudh saatnya PNS direstrukturisasi, Perbankan telah melakukan. Tiap departement bisa potong 30% pegawainya dlm 2 thn & bertahap rekrut baru 10% yg cumlaude/top class, lakukan 2 thn sekali. Thn ke 3 lakukan hal yg sama; Dlm 6 thn PNS ada sisa 40% jumlah PNS & 30% yg hebat @jokowi,” tulisnya.

Menurutnya, dengan pembatasan jumlah tersebut pemerintah bisa meningkatkan gaji PNS hingga 3 sampai 4 kali lipat. Dari beberapa tulisan di Twitter pribadinya itu juga di-mention ke akun Twitter Presiden Joko Widodo @jokowi.

“Beri gaji yg cukup & pantas sejajar dg swasta karena yg bagus2 memang layak,” tulisnya.

Dari cuitan itu, dibalas komentar oleh sejumlah netizen yang menuliskan tidak setuju jika PNS diberi kenaikan gaji 3-4 kali lipat. Karena gaji setinggi apapun tidak akan menjamin seseorang untuk tidak melakukan korupsi.

Seperti yang dituliskan agoez satria dengan akun @agoezsatria3. “Punya jabatan pangkat tinggi dg gaji tinggi tetap saja Korupsi Bu. Jd tdk ada jaminan gaji tinggi ga korupsi, krn itu sifat manusia yg serakah. Dan manusia sifatnya serba kurang & tdk puas. Lihat Anggota Dewan kurang apa gajinya. Masih ada yg korup kan. Malah berjamaah korupnya,” tulisnya.

Hal senada juga dicuitkan oleh mulyamozz dengan akun @mulyamayang. “Klo pns gaji mw terllu besar ksian bu jgn lh soalnya rakyat ja msh bnyak yg susah mkan..pns kn dgaji dr uang rakyat klo swasta seh wajar bu gede bkn uang rakyat yg dpke buat gaji,mgkin da solusi lain bu slaen gaji tggi….,” tulisnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Anton Hartono

Jurnalis yang terus belajar, pesepakbola yang suka memberi umpan, dan pecinta alam yang berusaha alim.
Back to top button