Unggulan kedua Iga Swiatek sukses melewati hadangan pertama dengan kemenangan 6-3, 6-2 di atas Maria Sakkari.
Sempat tertinggal 3-2 di set pertama, memenangkan delapan game berturut-turut untuk membalikkan keadaan. Swiatek mengonversi lima break point, tiga lebih banyak dari Sakkari.
Swiatek akan melawan pemenang antara Linda Noskova dan Yulia Putintseva di babak selanjutnya.
Setelah memenangi tiga pertandingan pertama melawan Swiatek, Sakkari kalah dalam empat pertandingan terakhir. Ia belum pernah menang berturut-turut dalam pertandingan WTA Tour sejak Olimpiade musim panas lalu.
Swiatek tampil mencolok dengan catatan 14-1 di Doha, termasuk 13 kemenangan beruntun. Persentase kemenangan sebesar .933 itu tidak jauh dari catatannya yang luar biasa 35-2, .946 di Roland Garros. Apa yang membuat Doha sangat cocok dengan permainannya di Kompleks Tenis dan Squash Internasional Khalifa?
“Sejujurnya, sulit untuk mengatakannya. Dari apa yang saya ingat, saya tidak bermain dengan sempurna, jadi turnamen-turnamen ini tidak sempurna, tetapi pada suatu titik saya selalu menemukan beberapa solusi. Saya pikir kondisi di sini cukup sulit, dan saya cukup sabar untuk tetap fokus pada permainan saya,” kata Swiatek usai laga.
Dengan misi mengamankan gelar juara keempat kalinya di Doha, Swiatek sudah paham atmoster pertandingan di Doha.”Setiap tahun berbeda, setiap tahun ada cerita yang berbeda, jadi sulit untuk membandingkan dan sulit untuk menemukan satu hal yang berhasil secara tepat,”
Senjata andalannya, pukulan forehand top-spin yang dahsyat, sangat mematikan di lapangan keras luar ruangan ini. Pukulannya tidak secepat di tempat-tempat di Australia dan memberinya sedikit lebih banyak waktu untuk bersiap.