Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensat) melihat masih banyak swing voters nanti di gelaran Pilkada Jakarta 2024. Menurutnya, masih banyak warga yang baru akan menentukan pilihannya, pada saat hari tenang mau pun saat pencoblosan.
“Kalau dari hasil survei itu masih banyak yang akan memilih di hari H sama kemudian di saat minggu tenang,” kata Hensat dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Untuk itu, ia mengingatkan para calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2024 untuk menjaga ucapan dan lisannya hingga hari pencoblosan di November nanti.
Hensat menilai, lisan merupakan salah satu faktor untuk warga Jakarta menentukan pilihannya. Selain itu, masih banyak masyarakat Jakarta yang mau melihat terlebih dahulu, seperti apa karakter calon pemimpinnya.
“Pesan saya jaga lisan karena beberapa kali Pilgub Jakarta itu ada yang surveinya paling tinggi tapi pas lisannya terpeleset kemudian jadi kalah,” tuturnya.
Di sisi lain, Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI ini juga melihat para paslon sudah memaparkan program-program mereka secara realistis dalam debat perdana Pilgub Jakarta 2024.
Hensat melihat, pemaparan program itu akan membantu masyarakat Jakarta menentukan pilihan berdasarkan preferensi mereka masing-masing.
“Saya lihat asyik-asyik. CCTV, job fair, balai rakyat, Rp 200 juta per RW, melawan agenda global supaya kita independen, itu realistis dan bagus. Apa lagi semuanya disampaikan berdasarkan APBD, APBDnya kan sudah ada,” ujar Hensat.
Hanya saja, para paslon terkesan belum benar-benar mengungkapkan akan seperti apa sebenarnya pembangunan Jakarta pasca tak lagi jadi ibukota.
Padahal, pemaparan arah pembangunan ini juga penting bagi masyarakat untuk mengetahui beberapa hal, salah satunya aset-aset negara yang nantinya akan menjadi kosong setelah semuanya berpindah ke IKN Nusantara.