Plt. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono mengatakan calon Ketua Umum (caketum) PPP tidak bisa berasal dari sembarangan orang. Dalam aturan disebutkan seorang ketua umum pernah menjabat selama satu periode di bawah satu tingkat.
“Jadi ada syarat itu ya, jadi seorang ketua umum itu harus minimal sudah pernah menjabat satu periode di bawah satu tingkat,” kata Mardiono usai memimpim Mukernas II di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (14/12/2024).
“Yang bisa disebut satu tingkat adalah misalnya wakil ketua umum, ketua wilayah, pengurus DPP, boleh. Pengurus harian, itu bisa,” ujarnya menambahkan.
Bukan tanpa alasan, Mardiono menyebut syarat ini berlaku sebab PPP merupakan partai berbasis kader. Bahkan ia menyebut para pimpinan terdahulu sudah melakukan pemikiran-pemikiran yang komprehensif.
“Ya sama dengan yang tadi saya sampaikan. Mana mungkin ya, orang lain tiba-tiba datang kemudian akan memimpin sebuah organisasi besar. Ini organisasi tingkat nasional, apalagi PPP ini kan partai yang didirikan yang sudah cukup tua,” tuturnya.
Karena itu, Mardiono menyatakan untuk memimpin PPP akan sulit jika berasal dari bukan kader.
“Jadi tidaklah mudah tentu untuk mengetahui tentang bagaimana perjalanan Partai Peserta Pembangunan. Jadi perlu ada transisi baik dulu,” ungkap Mardiono.
Sebelumnya, Mukernas PPP II, resmi dibuka Jumat (13/12/2024). Seiring gelaran itu, mencuat usulan perubahan AD/ART partai serta muncul pula nama-nama kandidat ketua umum yang digadang-gadang bakal menggeser Plt Ketum M. Mardiono.
Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy menyebutkan bahwa sudah ada empat nama yang muncul untuk dicalonkan menjadi kandidat ketua umum, dua dari dalam internal partai dan dua dari luar.
Menurut dia, dari internal partai PPP ada dua nama yang sudah dimunculkan oleh beberapa kader dari komunikasi di sejumlah grup WhatsApp kedua nama itu yaitu Sandiaga Uno dan Taj Yasin yang merupakan calon wakil gubernur Jawa Tengah.
Kemudian lanjut Romy, untuk dari eksternal terdapat nama Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan juga mantan Kepala Staf Angkatan Darat Dudung Abdurachman. Bahkan kata Romy, Gus Ipul sudah menghubungi dirinya menanyakan terkait namanya yang muncul di internal PPP setelah adanya informasi tersebut.
“Kami membuka diri terhadap siapapun dengan membuka pihak eksternal untuk menjadi ketua umum. Saya mendapat suara dari berbagai WhatsApp group yang saya ikuti di Partai Persatuan Pembangunan sekurang-kurangnya sudah muncul empat nama dua dari internal dan dua dari luar,” ucap dia di Jakarta, dikutip Sabtu (14/12/2024).