Market

CERI: Selidiki Super Tanker Iran Pindahkan Minyak ke Tanker Kamerun

Pasca penangkapan super tanker MT Arman 114 berbendera Iran, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman, menyoroti pemindahan muatan berupa minyak mentah ke MT STinos, tanker berbendera Kamerun.

“Kami mendapat informasi yang patut dipercaya bahwa MT STinos, ternyata seharusnya sudah scrap sejak 10 tahun lalu. Informan kami sampai menjuluki tanker ini sebagai kapal hantu, karena harusnya memang sudah tidak ada,” ungkap Yusri, Jakarta, dikutip Jumat (13/7/2023).

Yusri mengaku tak habis pikir atas lolosnya MT STinos dari perairan Natuna ke laut Cina Selatan. “Padahal ada operasi bersama coast guard, atau penjaga pantai Indonesia dan Malaysia. Bahkan tingkat ASEAN pun ada. Mestinya tidak sulit membekuk MT STinos yang sudah uzur,” kata Yusri.

Meski demikian, kata Yusri, prinsipnya pihaknya mendukung Bakamla mengusut tuntas siapa yang terlibat, termasuk bekerja sama dengan Coast Guard Asean mengejar tanker MT STinos berbendera Kamerun itu.

Yusri menduga adanya kemungkinan ada yang mencoba-coba memainkan pasokan minyak mentah asal Iran itu karena embargo Amerika Serikat terhadap Iran sehingga bisa mendapat diskon besar hingga USD 25 perbarel. “Nah cuan besar ini mungkin mau atur kongkalikong diduga dengan bagian pengadaan minyak mentah di Kilang,” beber Yusri.

Menurutnya. jika nanti hasil penyidikan tim Bakamla terbukti bahwa minyak mentah di MT Arman itu, tujuannya kilang Pertamina, maka yang bertanggungjawab adalah Direktur Optimasi Feedstock & Produk PT Kilang Pertamina Internasional Sani Dinar Saifudin, Dirut PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Adityawarman dan Dirrektur Utama Pertamina Holding Nicke Widyawati.

“Kita harapkan semua pihak mendukung dan mengawal Bakamla bisa mengusut tuntas percobaan penyeludupan ini, agar terbongkar sindikatnya. Meskipun kita mencurigai sebelumnya bisa saja sudah pernah lolos praktek ini. Maka sudah tugas BPK atau BPKP melakukan audit investigasi proses pengadaan minyak mentah dan BBM Pertamina,” kata Yusri.

Pada Rabu (11/7/2023), Badan Keamanan Laut (Bakamla) berhasil menangkap MT Arman 114 dan awaknya, karena memindahkan minyak mentah secara ilegal ke kapal lain di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

Kepala Bakamla, Aan Kurnia mengatakan, kapal tanker berbendera Iran mengangkut 2,3 juta barel minyak mentah, nilainya Rp4,6 triliun (US$305 juta). Minyak itu disita saat melakukan transshipment atau pemindahan muatan minyak ilegal, ke kapal tanker berbendera Kamerun, yakni MT S Tinos di ZEE Indonesia. Tepatnya di dekat perairan Natuna.

Bakamla mendeteksi adanya aktivitas mencurigakan ketika fajar dan mencoba mendekati kedua tanker tersebut. Kapal tanker Iran menumpahkan minyak karena selang yang menghubungkan kedua tanker itu terlepas, lalu mencoba kabur ke wilayah perairan Malaysia. “Kapal tanker itu mengabaikan berbagai sinyal dari Bakamla untuk berhenti, mulai dari klakson, peringatan melalui pengeras suara hingga tembakan ke udara,” pungkas Aan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button