News

Merasa Diserang Balik Koruptor, Firli Jangan Memutarbalikan Fakta!

Indonesia Memanggil Lima Tujuh (IM57+) Institute mengkritisi pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Fikri Bahuri yang merasa dirinya diserang balik koruptor melalui kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Organisasi antikorupsi yang didirikan eks pegawai KPK itu meminta mantan bosnya tidak memutar balikkan fakta. “Tidak ada hubungannya sama sekali dengan serangan balik koruptor seperti klaim saudara Firli Bahuri. Berhenti memutar balikkan fakta,” kata Ketua IM57+ Institute, M. Praswad Nugraha melalui keterangannya, Senin (20/11/2023).

Praswad mendesak, Firli berhenti mempermainkan diksi serangan balik koruptor menggunakan tameng institusi KPK untuk melindungi dirinya. “Justru pemberantasan korupsi dan kinerja KPK memburuk sampe ke titik nadir di bawah kepemimpinan dirinya,” ujar Praswad.

Ia menegaskan, Firli beri pengaruh buruk terhadap kinerja KPK. Bahkan, kinerja lembaga antirasuah itu terjun bebas selama dipimpin Firli. “Justru pemberantasan korupsi dan kinerja KPK memburuk sampai ke titik nadir di bawah kepemimpinan dirinya,” ujar dia.

Sebelumnya, Ketua Firli KPK melakukan jumpa pers terkait dugaan pemerasan dirinya lakukan kepada SYL yang kasusnya ditangani tim penyidik gabungan kepolisian. Ia pun buka suara terkait pemeriksaan di Bareskrim Polri, Kamis (16/11/2023) kemarin.

“Saya Firli Bahuri dalam kapasitas saya akan merespons apa yang menjadi perhatian rekan-rekan media dan masyarakat Indonesia. secara khusus di tanggal 16 November 2023 yang lalu terkait dgn situasi batin dan saya alami,” ujar Filri saat jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK K4, Jakarta Selatan, Senin (20/11/2023) pagi.

Filri pun menuding kubu SYL cs selaku tersangka dugaan kasus korupsi pertanian yang kasus ditangani KPK, sedang melakukan serangan balik. Ia pun tegas dengan gagah berani akan menghadapi.

“Benar bahwa demikian beratnya posisi saya saat ini, ketika melawan serangan balik koruptor apalagi itu dihadapi dengan gagah berani, dengan tanpa menyerah, tanpa mengenal lelah untuk membersihkan negeri ini dari praktik-praktik korupsi dan pastilah akan terjadi perlawanan dari koruptor,” kata Firli memaparkan.

Ia merasa tidak diperlakukan tidak adil oleh korps bhayangkara padahal dirinya telah mengabdi selama 40 tahun. “Dan mengapa markas besar itu terasa asing bagi saya. Itulah yg bergejolak di batin saya saat 16 November 2023. Saya bermaksud menyampaikan perasaan ketidakadilan itu ada, dirasakan. Dan ada benar adanya,” kata Firli berkeluh.

Firli lantas membantah jika dirinya dianggap terlibat dalam kasus dugaan pemerasan kepada Mantan Mentan, SYL. “Saya menyatakan di setiap kesempatan bahwa saya tidak pernah melakukan pemerasan terhadap siapapun. Dan saya tidak pernah terlibat terkait dengan suap-menyuap dan gratifikasi kepada siapapun,” jelas dia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button