Market

3 Kota dengan Beras Termahal di Indonesia, Mulai Padang Hingga Palangka Raya

Kemarau panjang  ditambah El Nino yang melanda Indonesia berdampak pada pasokan beras tanah air. Produksi beras berkurang dan otomatis harganya menjadi melonjak.

Para pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta, memprediksi harga beras jenis Pandan Wangi bisa tembus Rp1 juta per karung 50 kg pada Desember 2023 mendatang. 

Ini terjadi sebab Desember merupakan masa tanam padi, bukan masa panen, sehingga persediaan beras semakin menipis.

Saat ini harga beras Pandan Wangi di Pasar Induk Cipinang di angka Rp15.000 per kg. Apabila dihitung per karung 50kg seharga Rp750.000.

Harga itu diperkirakan akan terus naik menjadi Rp16.000-Rp18.000 per kg.

Kementerian Pertanian mengungkapkan El Nino telah membuat produksi beras berkurang hingga 1,5 ton. Inilah yang menjadi faktor utama melonjaknya harga beras di Indonesia.

Daftar Kota dengan Beras Paling Mahal

Fluktuasi harga beras terjadi karena dampak cuaca. Tetapi ternyata ada kota-kota di Indonesia, harga berasnya stabil mahal tanpa mengenal musim.

Ini dia 3 kota dengan harga beras paling mahal di Indonesia:

1. Padang, Sumbar

Baca Juga:

Gubernur Khofifah Jamin Jatim Tak Akan Kekurangan Beras

Padang, ibu kota Provinsi Sumatera Barat, menjadi kota dengan harga beras paling mahal di Indonesia.

Faktor geografis dan kondisi iklim di wilayah ini mempengaruhi produksi beras lokal.

Selain itu, terdapat pula faktor distribusi dan biaya transportasi yang berdampak terhadap harga beras di Padang.

Sebagai kota yang terletak di kepulauan besar, Padang juga mengalami tantangan dalam hal logistik dan pengiriman.

Harga beras di Padang pada awal September 2023 adalah sebagai berikut:

  • Beras kualitas I Rp17.125/kg
  • Beras kualitas II Rp16.000/kg
  • Beras kualitas III Rp14.500/kg

Pihak terkait di Padang mengatakan, ketiga komoditas beras mengalami kenaikan harga di pasar lantaran serangan hama tikus di lahan sawah Padang Panjang dan sekitarnya. Selain itu juga dipengaruhi El Nino yang menyebabkan kekeringan.

2. Banjarmasin, Kalsel

Banjarmasin, kota terbesar di Provinsi Kalimantan Selatan, juga termasuk dalam daftar kota dengan harga  beras yang cenderung lebih tinggi.

Faktor utama yang memengaruhi harga  beras di Banjarmasin adalah keterbatasan lahan pertanian dan tingginya biaya produksi.

Selain itu, transportasi juga berkontribusi pada kenaikan harga beras di kota ini karena Banjarmasin terletak di pulau Kalimantan yang memiliki tantangan logistik tersendiri.

Sejak awal September, harga beras lokal seperti Mayang Usang Gambut dijual Rp22.000 per liter, dan Siam Gambut Usang Rp16.000 per liter.

Tingginya harga beras lokal membuat warga Banjarmasin memilin beras dari luar Kalimantan. Harga beras Lokal Rantau dijual Rp15.000 per liter, dan beras Pamanukan saat ini masih di harga Rp13.000 per liter.

Selain itu warga juga beralih ke beras Thailand, dan beras SPHP dari Bulog.

3. Palangka Raya, Kalteng

Palangka Raya, ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah, juga dikenal dengan harga beras cukup mahal.

 Wilayah Kalimantan Tengah memiliki karakteristik geografis yang berbeda dengan pulau Jawa atau Sumatera, sehingga produksi beras di sini juga terpengaruh faktor alam dan kondisi iklim.

Selain itu, biaya transportasi dari daerah produsen beras ke Palangka Raya juga berdampak terhadap harga beras di kota ini.

Sejak awal Agustus lalu, harga lokal Beras Mayang Usang masih di kisaran Rp27.000 per kg. Sementara beras Mayang Hanyar dibanderol Rp25.000 per kg.

Meski demikian, masyarakat kini telah memiliki pilihan beras jenis baru untuk dikonsumsi seperti beras Siam Pamanukan dengan kisaran harga Rp16.000-Rp17.000 per kg. Beras Siam Pamanukan diadakan imbas lonjakan harga Beras Mayang beberapa waktu lalu

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button