Market

Bank Neo Commerce Bidik Laba dan Genjot Aset hingga 30 Persen di 2023

PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) optimistis dapat mencatatkan laba dan meningkatkan perolehan aset hingga 30% di tahun 2023. Target ini mendapat dukungan dari penambahan modal melalui rights issue sebanyak 2,6 miliar lembar saham baru dengan nilai Rp1,7 triliun.

“BNC optimistis perolehan dana dari perhelatan rights Issue untuk sementara ini cukup untuk perseroan mengeksekusi berbagai target yang sudah dicanangkan untuk diraih tahun depan,” kata Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan dalam kegiatan Public Expose Tahunan Bank Neo Commerce di Jakarta, Jumat (18/11/2022).

Pencapaian kinerja positif di kuartal III-2022, sambung dia, memperkuat BNC sebagai bank digital dalam melanjutkan aksi korporasi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau Rights Issue itu.

Setiap pemegang 18 lembar saham lama yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham per tanggal 22 November 2022 berhak memperoleh 5 HMETD alias Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu lembar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp650 per saham.

“Karena itu, jumlah dana yang akan diterima oleh BNC adalah sebesar Rp1,7 triliun,” ujarnya.

Beberapa tanggal penting dalam aksi korporasi emiten dengan kode saham BBYB ini antara lain, tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 November 2022, bersamaan dengan periode perdagangan HMETD yang berlangsung pada 24-30 November 2022.

Akhir pembayaran pemesanan tambahan di 2 Desember 2022, dengan tanggal penjatahan pada 5 Desember 2022 dan tanggal pengembalian uang pemesanan pada 7 Desember 2022.

“Dengan sokongan peraihan modal hasil rights Issue dan pencapaian positif sepanjang tahun 2022, BNC percaya diri untuk melanjutkan kinerja positif tersebut ke tahun depan,” ucapnya tandas.

Beberapa di antaranya, ia membeberkan yaitu meningkatkan aset perseroan hingga 20-30% di tahun 2023, meningkatkan fee based income dengan meningkatkan jumlah pengguna aktif, dan meluncurkan fitur baru di aplikasi neobank untuk penyaluran kredit UMKM dengan ticket size di tahap awal sekitar puluhan juta rupiah, hingga nantinya mencapai Rp100 juta hingga Rp200 juta di tahap selanjutnya.

Pada kuartal III-2022, Bank digital BNC meraih berbagai torehan positif dalam laporan keuangan perseroan. Beberapa yang penting di antaranya kenaikan tajam aset yang mencapai Rp15,9 triliun atau naik sebesar 98% secara tahunan (yoy). Begitu juga dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang naik sebesar 90% secara tahunan (yoy) menjadi Rp12,6 triliun.

Untuk Fee Based Income bahkan naik sebesar 342,03% yoy menjadi Rp254,1 miliar. Nasib serupa dengan penyaluran kredit yang tumbuh 131,77% yoy menjadi Rp8,9 triliun, dan pendapatan bunga bersih BNC secara yoy tumbuh sebesar 350,78% atau menjadi Rp1,089 triliun.

Menurut Tjandra, pertumbuhan kinerja itu sejalan dengan tumbuhnya jumlah pengguna aplikasi neobank yang kini mencapai 20 juta pengguna. “Hingga akhir tahun ini, target BNC adalah dapat menyalurkan lending di kisaran Rp10 triliun hingga Rp11 triliun,” ungkap dia.

Sedangkan dari sisi pencapaian laba, BNC berhasil catatkan laba mulai dari Juni hingga Oktober tahun ini. “Dan, kami optimis hingga akhir tahun akan berlanjut,” ucapnya.

Sedangkan untuk tahun 2023, pihaknya menargetkan dapat catatkan laba full year. “Ini menjadikan tahun 2023 sebagai tahun profitable bagi BNC,” tuturnya tandas.

Tjandra menegaskan, seluruh perkembangan positif bisnis tersebut harus dibarengi oleh pengembangan inovasi. Salah satu upaya yang terus dilakukan BNC ialah dengan terus menciptakan inovasi layanan serta memperluas kerja sama dengan seluruh pihak.

Di tahun 2023, BNC akan terus mengembangkan ekosistemnya dengan terbuka bekerja sama dengan banyak mitra. Selain itu, BNC juga terus memperkenalkan berbagai layanan inovatif.

Di antaranya, perseroan meluncurkan VISA Virtual Debit Card, digital bancassurance, program loyalitas nasabah, dan ikut serta dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di tahun 2023.

Pertumbuhan kinerja BNC yang positif, sambung dia, merupakan hasil dari fundamental perseroan yang semakin sehat dan juga strategic response yang tepat. Ini diiringi dengan manajemen risiko yang baik dalam menghadapi ketidakpastian kondisi perekonomian global.

“BNC optimistis dapat menjaga sustainability kinerja ke depan,” ujarnya.

BNC akan memanfaatkan momentum pertumbuhan tahun lalu sebagai pelecut semangat di tahun berjalan ini untuk semakin baik dalam mengembangkan bisnis perseroan.

“Seiring dengan semakin baiknya efisiensi kinerja operasional dan meningkatnya berbagai kinerja bisnis perseroan, kami yakin BNC dapat terus mengoptimalkan kinerjanya di tahun ini dan berlanjut hingga tahun 2023,” imbuh Tjandra.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button