Hangout

Stress Pada Anak Saat Lebaran, Bisa Picu Ragam Penyakit

Dr. dr. Muzal Kadim Himawan Aulia Rahman, SpA (K) Ketua Unit Kerja Koordinasi Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan, saat lebaran anak-anak bisa terjangkit ragam penyakit. Ternyata, beberapa di antaranya juga bisa disebabkan karena kondisi psikis anak saat lebaran.

Anak juga bisa mengalami stress. Kondisi stress pada anak saat lebaran bisa muncul akibat perubahan lingkungan dari kota asal ke kampung halaman, dan perjalanan mudik berjam-jam.

“Yang terjadi saat lebaran, yang pertama adalah pola perubahan kehidupan sehari-hari. Saat lebaran ,anak libur sekolah bersama orangtuanya, tak jarang bepergian mudik menyebabkan perubahan dalam hidupnya. Kemudian bisa kelelahan akibat stress di perjalanan, bisa stress tidak bertemu dengan temannya menyebabkan turunnya imunitas, makan tidak teratur, kurang tidur,” jelas Himawan saat temu media virtual bersama IDAI, Jakarta, Jumat (28/04/2023).

Ternyata kondisi ini dapat menuai berbagai penyakit, salah satu di antaranya adalah sakit perut fungsional, gejala sakit perut ini ditandai dengan hilang timbulnya rasa sakit pada perut si kecil, dan berlangsung tiga kali atau lebih selama tiga bulan terakhir disertai gangguan aktivitas.

“Karena faktor psikis, contohnya saat perjalanan mudik anak rentan mengalami stress karena kurang istirahat dan perjalanan lama bisa memicu sakit perut pada anak, sakit perut ini dinamakan sakit perut fungsional,” papar Himawan.

Selain sakit perut fungsional, kondisi stress pada anak juga memicu penyakit konstipasi atau sembelit. Hal ini ditandai dengan buang air besar yang jarang dan dua kali seminggu ditambah gejala seperti mengeluarkan BAB tanpa sadar, menahan buang air besar, atau nyeri saat buang air besar.

“Umum dijumpai pada anak yang mudik, anak yang mudik biasanya dia bepergian yang lingkungan berbeda dengan rumahnya,  berhari-hari ada ketakutan sehingga tidak mau buang air besar dan menyebabkan sembelit atau konstipasi,” ucapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button