Hangout

Jangan Asal, Ini Waktu yang Tepat Gunakan Paracetamol Sirop

Paracetamol sirop semakin disorot lantaran meningkatnya kasus gagal ginjal akut, Acute Kidney Injury (AKI) misterius pada anak. Diduga hal ini bermula ketika ada kasus serupa di Gambia. Di negara itu, puluhan anak meninggal dunia karena gagal ginjal usai konsumsi obat paracetamol sirop buatan Maiden Pharmaceutical Ltd, India.

dr. Muhammad Fajri, pengamat sekaligus praktisi kesehatan mengatakan, paracetamol bukan penyebab gagal ginjal akut, melainkan karena terkontaminasi dari zat pelarut.

Mungkin anda suka

Melihat hal itu, beliau memberikan beberapa himbauan untuk orang tua yang anaknya mengalami gejala gagal ginjal akut.

1. Tetap tenang dan tidak panik

Kepada orang tua dihimbau agar tidak panik yang mengakibatkan asal memberi obat, karena dikhawatirkan obat yang diberikan telah terkontaminasi.

“Banyak orang tua ketika anak mulai gejala demam, panik dan asal memberi obat paracetamol tanpa anjuran dokter, karena kan kemarin isu gagal ginjal belum ada hanya demam saja,” katanya saat mengisi Inilah podcast, ditulis di Jakarta, Jumat, (21/10/2022).

2. Cukupi cairan

Jika anak demam, cukup cairan. Boleh kompres dengan air hangat di seluruh tubuh.

“Anak yang mengalami gejala demam tidak melulu diobati dengan paracetamol, tetapi ditunggu dulu sampai dua hari. Jika anak sudah memiliki cukup cairan, bisa dikompres dengan air hangat. Ya anak kita kalau demam itu kan butuh cairan, anak kalau sudah dehidrasi ya akan demam,” tambahnya.

3. Anak demam jangan diselimuti

Ketika anak demam, jangan diselimuti, karena hawa panasnya tidak akan keluar.

“Kebanyakan ketika anak sakit, orang tua akan menyelimuti anaknya agar hawa demam keluar. hal itu justru membuat hawa demamnya tidak keluar,” paparnya.

4. Gunakan paracetamol

“Kalau dengan cara diselimuti tidak mempan, boleh menggunakan paracetamol. Kalau tidak mempan dengan cara seperti itu, baru paracetamol boleh diberikan dengan dosis tertentu. Misalnya 10-15 mg dengan sekali pemberian per kilogram berat badan minimal jeda 6 jam,” ujarnya.

Masih menurutnya, ketika anak yang mengalami gejala batuk pilek juga tidak bisa dianggap sepele terhadap kasus gagal ginjal akut ini. Hal yang paling penting dalam kasus ini adalah bagaimana memantau kadar urine, bukan fokus pada paracetamol.

“Jadi, anak batuk pilek ya tidak apa-apa, karena memang lagi musim DBD. Dalam konteks, demam itu perlu diperhatikan tapi jangan dibawa panik. Jika sudah 3 hari masih demam, boleh dibawa ke dokter untuk pengecekan lebih lanjut,” tutupnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button