Gallery

Ini Bahaya Terkena Gas Air Mata dan Dampaknya bagi Kesehatan

Kericuhan pecah di jalan Ir H Djuanda, Dago, Kota Bandung, Jawa Barat, setelah polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan warga yang memblokade jalan pada Senin (14/8/2023) malam.

Massa yang terkena gas air mata kemudian melarikan diri ke sejumlah ruas jalan. Sejumlah warga disebutkan terluka akibat serangan gas air mata ini, tapi belum diketahui jumlahnya.

Polisi mengatakan terpaksa melepaskan gas air mata ke arah warga lantaran mendapat serangan batu dan botol. Polisi memastikan tidak menembakkan gas air mata ke arah permukiman dalam unjuk rasa warga yang memprotes kasus sengketa lahan yang ditolak Polrestabes itu.

Aturan Penggunaan Gas Air Mata

Gas air mata kerap dipakai polisi untuk membubarkan unjuk rasa. Tetapi penggunaan gas air mata hanya dalam keadaan terdesak alias sangat terpaksa.

Pemakaian gas air mata tertuang dalam Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian.

Pasal 5 ayat (1) menjelaskan enam tahapan penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian, yaitu:

  1. Kekuatan yang memiliki dampak deterrent atau pencegahan
  2. Tindakan kepolisian berupa perintah lisan
  3. Tindakan kendali dengan tangan kosong lunak
  4. Tindakan kendali dengan tangan kosong keras
  5. Kendali senjata tumpul, senjata kimia antara lain gas air mata, semprotan cabai, atau alat lain sesuai standar Polri
  6. Kendali dengan menggunakan senjata api atau alat lain untuk menghentikan tindakan atau perilaku pelaku kejahatan atau tersangka yang dapat menyebabkan luka

Gas air mata menjadi sorotan luas setelah kasus Kanjuruhan. Tembakan gas air mata dari aparat telah menyebabkan ratusan suporter bola kehilangan nyawa di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022 lalu.

Tembakan gas air mata membuat banyak korban berjatuhan karena sesak napas dan kekurangan oksigen. Efek samping tersebut tidak lepas dari zat kimia yang terkandung dalam gas air mata.

American Lung Association mengungkapkan terdapat sejumlah bahan kimia di dalam gas air mata, seperti chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), dan bromobenzylcyanide (CA). Selain itu, gas air mata juga mengandung dibenzoxazepine (CR) maupun chloroacetophenone (CN) yang beracun.

Berikut 7 bahaya gas air mata bagi tubuh, seperti dikutip dari laman Klikdokter:

1. Gangguan Mata

Organ tubuh yang paling terdampak gas air mata adalah mata.  Gas air mata dapat menyebabkan gangguan mata hingga 54 persen.

Ketika terpapar gas air mata, maka air mata akan banyak keluar. Selain itu, muncul gejala lain seperti sensasi terbakar, rasa gatal, hingga gangguan penglihatan.

Paparan gas air mata dalam jumlah banyak atau yang terjadi di dalam ruangan bisa menimbulkan glaukoma hingga kebutaan.

2. Sesak Napas

Gas air mata dapat memengaruhi sistem pernapasan hingga 32 persen. Bahan kimia di dalamnya dapat memicu sesak napas, batuk, dan nyeri dada. Korban juga banyak mengeluarkan air ludah dan dahak ketika terpapar.

Efek samping gas air mata makin parah apabila korban mengidap alergi dan asma. Bahkan bahaya gas air mata bisa menyebabkan gagal napas.

Menurut penelitian yang dimuat jurnal Annals of New York Academy of Sciences, kematian juga bisa terjadi akibat terkena gas air mata berkonsentrasi tinggi ataupun terpapar saat berada di ruang tertutup dalam waktu lama.

3. Iritas Kulit

Bahaya gas air mata juga menimbulkan masalah kulit hingga 18 persen. Gejala yang muncul, bisa berupa iritasi, gatal, nyeri, alergi, hingga luka bakar kimia.

4. Gangguan Pencernaan

Bahan kimia chlorobenzylidenemalononitrile CS di dalam gas air mata dapat mengakibatkan mual, muntah, dan diare. Gejalanya bisa disertai dengan sakit kepala.

5. Gangguan Mental

Berdasarkan Physicians for Human Rights, berulang kali terpapar gas air mata dapat menimbulkan gangguan mental, seperti Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)

PTSD adalah gangguan mental yang muncul usai mengalami kejadian traumatis.

6. Peningkatan Denyut Jantung dan Tekanan Darah

Bahan kimia yang terkandung di dalam gas air mata bisa juga memicu peningkatan denyut jantung maupun tekanan darah.

Masih mengutip Annals of New York Academy of Sciences, efek samping gas air mata tersebut bisa menyebabkan masalah jantung dan pembuluh darah, termasuk takikardia dan hipertensi.

Perasaan cemas, tekanan psikologis, maupun rasa nyeri ketika terkena gas air mata diduga jadi penyebab munculnya masalah jantung dan pembuluh darah.

7. Cacat Permanen

Sebuah penelitian melaporkan efek gas air mata pada tubuh bisa menyebabkan cacat permanen. Cacat permanen yang dimaksud seperti kebutaan, kerusakan otak, hingga kehilangan anggota tubuh.

Pertolongan Pertama Terkena Gas Air Mata

Umumnya, sederet gejala kesehatan muncul sekitar 20-60 detik setelah terpapar gas air mata. Efek gas air mata pada tubuh perlahan membaik dalam kurun 10-30 menit setelah menjauhi lokasi yang terkontaminasi zat kimia berbahaya.

Oleh karena itu, apabila terkena gas air mata, segera hindari area tersebut. Lalu membilas organ tubuh yang terkena gas air mata. Lakukan selama 10 menit menggunakan air bersih yang mengalir.

Apabila memungkinkan, bilas bagian tubuh yang terkena gas air mata pakai air garam steril atau cairan infus. Tak lupa, lepaskan pakaian dan benda-benda yang menempel pada tubuh, termasuk lensa kontak.

Jika gejala yang dirasakan makin berat usai melakukan tindakan pertolongan pertama, segera konsultasikan dengan dokter.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button