Market

Jamin Pasokan Pangan, NTT Miliki Terminal Barang Internasional di Kabupaten Belu

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya memiliki Terminal Barang Internasional (TBI) Motaain di Kabupaten Belu. Langkah ini merupakan bentuk sinergi pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan layanan transportasi dalam menyediakan pasokan pangan.

Di wilayah perbatasan tersebut menjadi garda terdepan yang memiliki sebuah kawasan terpadu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Motaain dan sekitarnya.

“Terminal Barang Internasional Motaain dengan tujuan memperlancar arus barang NKRI ke Timor Leste dan sebaliknya,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Hendro Sugiatno dalam keterangan Kemenhub di Kupang, NTT, Senin (18/9/2023).

Proyek TBI Motaain di Kabupaten Belu telah diresmikan pengoperasiannya pada Minggu kemarin. Ia pun menyebut ada ruang khusus yang nanti disiapkan bagi masyarakat setempat untuk membangun UMKM.

“Kita berharap TBI ini dapat meningkatkan perekonomian NTT bahkan Indonesia, untuk meningkatkan daya saing kita,” ucap dia.

TBI Motaain merupakan satu dari tujuh Pos Lintas Batas Negara yang terbangun. Enam TBI lain berada di Entikong, Nanga Badau, dan Aruk di perbatasan Kalimantan Barat dan Malaysia, Skow di perbatasan Papua dan Papua Nugini, serta Wini dan Motamasin di NTT yang sedang dalam proses pembangunan.

Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake pada kesempatan yang sama menyampaikan pembangunan Terminal Barang Internasional Motaain merupakan salah satu perwujudan peningkatan kualitas pelayanan dan infrastruktur transportasi di kawasan perbatasan.

Menurutnya, wilayah perbatasan yang merupakan halaman depan wajah NKRI harus selalu dijaga melalui orientasi pembangunan kawasan perbatasan yang telah menjadi salah satu komitmen kebijakan pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025.

Oleh karena itu, ia berharap TBI Motaain dapat digunakan untuk meningkatkan ekspor impor antara Indonesia dan Timor Leste serta berfungsi sebagai pintu gerbang bagi negara lain untuk memenuhi kebutuhan logistik.

Ayodhia pun mendorong kerja kolaborasi dalam membangun suatu daerah agar dapat berkembang maju dengan pesat demi menyejahterakan masyarakat.

“Tentunya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya. Ini adalah peluang bagi masyarakat Belu. Kita juga berharap juga akan memperkuat konektivitas nasional,” ujar dia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button