Hangout

Heboh Terkuak Siskaee dan Rumah Produksi Film Porno di Jaksel, 96 Persen Pria Ternyata Rutin konsumsi Pornografi

Masyarakat tengah dihebohkan terkait terbongkarnya rumah produksi film porno di tiga wilayah di Jakarta Selatan. Tidak tanggung-tanggung, ada 12 pemeran wanita yang memiliki profesi artis dan selebgram diduga menjadi pemeran dalam film porno tersebut.

Nama Siskaeee menjadi salah satu yang disebut-sebut terlibat dalam produksi film porno itu.

Mengutip dari verywellmind, Selasa, (12/09/2023), Sebuah studi memperkirakan bahwa antara 86 persen dan 96 persen pria rutin mengonsumsi pornografi. Perempuan hanya sedikit mengonsumsi konten pornografi.

Apa Itu Kecanduan Pornografi?

Orang kecanduan materi pornografi adalah jika mereka terus-menerus menginginkan tampilan erotis meskipun ada upaya untuk mengurangi keinginan tersebut.

Baca Juga:

Raffi Ahmad Goda Miyabi Datang ke Rumah Andara

Menonton film porno juga dapat mengambil alih waktu Anda untuk melakukan minat lainnya.

Seseorang yang kecanduan bisa jadi terbebani dengan kebutuhan untuk mengonsumsi film porno, dan mereka mulai menontonnya di ruang publik seperti di tempat kerja atau di angkutan umum.

Statistik kecanduan pornografi berbeda-beda menurut sumbernya, tetapi sebuah penelitian memperkirakan bahwa kecanduan pornografi mempengaruhi sekitar tiga hingga enam persen orang dewasa.

Film ini lebih banyak ditonton oleh orang dewasa muda, dan laki-laki lebih sering menontonnya dibandingkan wanita. Penggunaan cenderung menurun seiring bertambahnya usia.

Kecanduan pornografi kemungkinan besar merupakan kelainan perilaku, yang ditandai dengan hiperseksual. Hal ini mirip dengan gangguan perilaku seksual lainnya seperti masturbasi berlebihan dan cybersex.

Tanda-tanda Kecanduan Pornografi

Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki hubungan yang tidak sehat dengan pornografi, konsumsi berlebihan biasanya menyita banyak waktu sehingga dapat berujung pada hilangnya kendali.

Kecanduan pornografi juga dapat menyebabkan ketegangan dalam hubungan dengan orang lain.

Perilaku ini dapat terwujud dalam bentuk berikut:

  1. Pengeluaran berlebihan untuk materi pornografi, terkadang mengorbankan kebutuhan
  2. Keterlibatan dalam perilaku seksual berisiko
  3. Penggunaan pornografi untuk mengatasi emosi sulit seperti rasa sakit, kecemasan, dan kesedihan
  4. Mengonsumsi pornografi pada waktu dan momen yang berisiko
  5. Merasa marah karena disarankan mengurangi konsumsi pornografi
  6. Ketidakmampuan untuk berhenti dari pornografi meskipun ada upaya untuk melakukannya
  7. Mengalami rasa malu setelah menggunakan pornografi, namun tidak mampu menghentikan kebiasaan tersebut
  8. Berkembang ke bentuk pornografi yang lebih ekstrim untuk mencari kesenangan
  9. Merasa hubungan seksual kurang memuaskan
  10. Menyembunyikan kebiasaan porno dari pasangan seksual dan lain-lain.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button