Arena

Ditanya Soal Modal Selangit Datangkan Argentina, Etho: Emang PSSI Miskin?

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, atau yang biasa dipanggil Etho, ditanya oleh wartawan mengenai biaya yang akan dikeluarkan untuk mendatangkan Timnas Argentina pada acara FIFA Matchday yang akan dilangsungkan pada bulan Juni.

Etho tampak agak terganggu oleh pertanyaan tersebut, dan menjelaskan bahwa PSSI telah berkomitmen untuk mengubah federasi sepak bola menjadi lebih profesional, termasuk dalam penanganan keuangan.

“Mengenai anggaran, apakah PSSI itu miskin? Kita perlu menjadikan PSSI profesional dalam hal anggaran,” kata Etho dengan tegas dalam konferensi pers di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta Pusat, pada hari Rabu (24/5/2023).

Dikabarkan bahwa PSSI perlu mengeluarkan dana yang cukup besar untuk mendatangkan Lionel Messi dan timnya ke Indonesia. Informasi yang beredar mengatakan bahwa biayanya mencapai USD 5 juta atau setara dengan Rp74 miliar untuk membawa juara Piala Dunia 2022 ini ke Indonesia.

Mengenai hal ini, mantan presiden Inter Milan itu mengatakan bahwa informasi tersebut belum tentu benar, tetapi juga tidak sepenuhnya salah. Dia menyarankan wartawan untuk mengecek sendiri hasil audit PSSI setiap tahunnya.

Di dalam audit tersebut, menurut Etho , tertera dengan jelas berapa pengeluaran yang dibuat federasi untuk Timnas Indonesia.

“Tentu kita tidak perlu berdebat mengenai berapa yang dibayar, berapa ini, itu. Tadi, ada yang meragukan PSSI, seolah-olah PSSI miskin? Ini bukan persoalan remeh-temeh. Saya hadir di sini dengan memakai jas. Jika saya memakai jeans, celana pendek, seperti Arya Sinulingga (Exco PSSI), pertanyaannya akan lebih mendalam,” jelasnya.

Etho juga menekankan bahwa uang bukanlah satu-satunya faktor yang penting bagi Timnas, termasuk dalam hal mendatangkan tim sekelas Argentina sebagai lawan Skuad Garuda pada bulan Juni.

“Jadi intinya, jangan hanya bicara soal uang. Percayalah bahwa kami sedang membangun PSSI yang lebih transparan dan kami yakin ini tidak hanya soal komersial, tetapi juga pembangunan mental,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button