Market

Waskita Semringah atas Dukungan BEI karena Masuk Jajaran Indeks LQ45 dan IDX30

Saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)  kini sukses bertenger dalam daftar indeks LQ45 dan IDX30. Perseroan yang merupakan salah satu BUMN konstruksi pun semringah dan menyampaikan apresiasi atas dukungan Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Kami sangat mengapresiasi dukungan dan kepercayaan dari komunitas pasar modal kepada perseroan. Terutama, dalam proses recovery keuangan untuk terus membangun Indonesia yang lebih baik,” ujar Direktur Utama Waskita Destiawan Soewardjono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada Minggu (13/2/2022).

Destiawan mengatakan bahwa ke depannya perseroan akan fokus menjalankan bisnis operasional. Fokus ini dengan berbekal transformasi bisnis dan kemampuan likuiditas yang jauh lebih baik sehingga mampu memperbaiki kinerja keuangan yang berkelanjutan.

“Perseroan akan terus berkomitmen untuk meningkatkan capaian nilai kontrak baru baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pada tahun ini, perseroan tengah membidik beberapa proyek potensial yang ada di dalam negeri seperti Ibu Kota Negara Baru Nusantara serta beberapa proyek luar negeri melalui kerja sama G2G Indonesia dengan beberapa negara seperti Sudan,” katanya.

Waskita melaksanakan kunjungan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (11/2/2022). Pada kunjungan tersebut, Destiawan yang bersama Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Taufik Hendra Kusuma bertemu dan berdiskusi dengan Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna.

Dalam kesempatan tersebut, Destiawan menyampaikan apresiasi kepada BEI serta komunitas pasar modal yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan kepada saham WSKT masuk dalam daftar indeks LQ45 dan IDX30, berdasarkan pengumuman Bursa Efek Indonesia No Peng-00023/BEI.POP/01-2022.

Likuiditas Membaik di Pasar Reguler

Pencapaian ini tidak lepas dari dukungan dan kepercayaan komunitas pasar modal kepada perseroan. Alhasil, ini mendorong kinerja saham WSKT dengan likuiditas transaksi yang membaik di pasar reguler.

Hal ini menunjukkan optimisme yang tinggi pada prospek pertumbuhan perseroan di masa depan, dengan berbekal kesuksesan implementasi 8 stream penyehatan keuangan Waskita pada 2021.

Taufik Hendra Kusuma mengatakan perseroan juga selalu mengutamakan prinsip good corporate governance (GCG). Begitu juga dengan manajemen risiko serta melibatkan pihak eksternal sebagai business and finance controller dalam proses pemilihan kontrak baru yang akan terlaksana. Ini sebagai bentuk penerapan prinsip manajemen risiko.

Selain itu, perseroan juga sedang melanjutkan implementasi dari 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita. Ini melalui aksi korporasi penerbitan obligasi dan sukuk dengan penjaminan Pemerintah pada kuartal pertama tahun ini.

Adapun target proceeds dari penerbitan obligasi dan sukuk ini sebesar Rp3,83 triliun untuk refinancing serta memperkuat modal kerja perseroan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button