Hangout

Festival Rujak Uleg di Probolinggo, Membangun Ekonomi Sambil Menjaga Tradisi

Kota Probolinggo di Jawa Timur tengah menghidupkan kembali salah satu makanan tradisionalnya melalui sebuah festival yang menarik: Festival Rujak Uleg. Berlokasi di Kelurahan Kebonsari Wetan, festival ini tidak hanya mempromosikan keanekaragaman kuliner lokal tetapi juga berfungsi sebagai wadah pengembangan dan penyaluran kreativitas warga.

Menurut Lurah Kebonsari Wetan, Andayani Resmi Haryati, kegiatan ini sengaja dirancang untuk memberikan ruang bagi warga lokal dalam “mengenalkan makanan olahan lokal untuk generasi muda berikutnya.” Tidak hanya itu, festival ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi komunitas.

Festival ini sangat penting, terutama dalam konteks keanekaragaman kuliner di Kota Probolinggo. Selain rujak erok-erok, kota ini juga dikenal dengan olahan rujaknya yang unik, yaitu rujak uleg. “Rujak uleg yang biasa diisi dengan sayuran dan buah-buahan itu sangat digemari oleh sebagian besar masyarakat Jawa Timur,” kata Andayani.

Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kota Probolinggo, Surya Darmawati, menyatakan kegembiraannya hadir dalam festival tersebut. Menurutnya, sebagai orang asli Madura, keberadaan festival ini juga bagaikan “melepas rindu” akan makanan khas dari daerah asalnya. Dia juga menegaskan bahwa makanan tradisional seperti rujak masih banyak diminati dan “tidak lekang oleh zaman.”

Darmawati juga berharap festival ini bisa menjadi langkah awal untuk mengembangkan lebih lanjut potensi kuliner lokal. “Saya berharap festival itu dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan perekonomiannya. Semoga kegiatan itu bisa terus berkembang,” tambahnya.

Di tengah-tengah modernisasi dan westernisasi, inisiatif seperti Festival Rujak Uleg ini penting untuk menjaga keberlanjutan dan kelestarian budaya dan kuliner lokal. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, Probolinggo menunjukkan bahwa makanan tradisionalnya bukan hanya masakan yang lezat tetapi juga sebuah identitas dan warisan budaya yang patut dihargai dan dikembangkan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button